ANALISIS PELAKSANAAN INFORMED CONSENT

Main Author: Samino, Samino
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Poltekkes Tanjungkarang , 2016
Online Access: http://poltekkes-tjk.ac.id/ejurnal/index.php/JK/article/view/69
http://poltekkes-tjk.ac.id/ejurnal/index.php/JK/article/view/69/62
Daftar Isi:
  • Samino1)1)Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayatie-mail : onimas_dimdim@yahoo.co.id Abstrak:Analisis Pelaksanaan Informed Consent. Pelaksanaan tindakan medis infasif harus memperoleh persetujuan pasien atau keluarganya, diwujudkan dalam bentuk dokumen informed consent (Azwar, 1996).Hasil-hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan informed consent diberbagai RS belum dilaksanakan dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan informed consent. Jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi, dilakukan terhadap 3 pimpinan RS, 4 dokter spesialis, 10 perawat, dan 10 pasien/keluarganya. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Pengambilan data dengan purposive sampling, analisa data dengan content analysis.Penelitian dilaksanakan di 3 RS Provinsi Lampung, April - Juli 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a). Pelaksanaan informed consent di tiga RS belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (b). Informasi medis yang dijelaskan oleh dokter kepada pasien/keluarganya belum lengkap. (c). Pada umumnya dokter dalam menjelaskan rencana tindakan telah menggunakan bahasa yang dipahami pasien/keluarganya. (d). Antara pemberi penjelasan dengan yang melakukan tindakan adalah dilakukan oleh dokter yang sama. (e). Umumnya penjelasan tambahan oleh perawat tidak dibenarkan, namun ada satu RS yang memeberi kewenangan pada perawat senior untuk memberi penjelasan jika dokter tidak ada. (f). Informasi diberikan secara tertulis dan dijelaskan secara lisan akan lebih baik dibandingkan dengan hanya diberikan secara lisan. Kata kunci : pelaksanaan, informed consent