Motivasi Belajar Siswa Kelas II Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandung Pada Mata Pelajaran Fiqih (Studi Banding Antara Siswa yang Duduk di Kelas Unggulan dengan Siswa yang Tidak duduk di Kelas Unggulan)

Main Author: Wawan Hermawan, Wawan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2000
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsgd.ac.id/2620/7/cover.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2620/1/abstrak.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2620/2/bab1.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2620/3/bab2.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2620/4/bab3.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2620/5/bab4.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2620/6/Daftar_Pustaka.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2620/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berawal dari latar belakang masalah tentang motivasi belajar siswa yang duduk di kelas unggulan dengan siswa yang tidak duduk di kelas unggulan, terutama pada mata pelajaran fiqih. Permasalahan di atas dingkat berdasarkan asumsi teoritik yang menyatakan bahwa siswa yang duduk di kelas unggulan dan siswa yang tidak duduk di kelas unggulan memberikan gambaran tentang latar belakang motivasi yang berbeda, karena untuk dapat duduk di kelas unggulan siswa harus memiliki prestasi (rengking) yang tinggi termasuk pada mata pelajaran fiqih, sedangkan pada siswa _yang tidak duduk di kelas unggulan merupakan siswa yang memiliki prestasi yang lebih rendah. Oleh karena iin penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang perbedaan motivasi belajar siswa yang duduk di kelas unggulan dengan siswa yang tidak duduk di kelas unggulan, mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah motivasinya? Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa motivasi berawal dari kombinasi antara kebutuhan-kebntuhan dan pengharapan-pengharapan yang ada pada dirt individu dan nilai-nilai yang hendak dicapai. Adapun yang menjadi indikator untuk mengetahui ada tidaknya motivasi dalam diri siswa adalah: ketekunan menghadapi tugas, keuietan mer~ghadapi kesulitan, tinggi rendahnya, minat, kedisiplinan, kesenangan bekeria sendiri, upaya mempertahankan pendapat; ketekunan dalam hal-hal yang sudah diyakini, kreativitas melaksanakan tugas, kesenganag mencari dan memecahkan masalah serta kemampuan bersaing/berkompetisi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah siswa yang duduk di kelas unggulan memiliki motivasi yang lebih tinggi dibanding siswa yang tidak duduk di kelas unggulan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dan komperatif, dengan teknik pengambilan datanya meliputi studi kepustakaan, observasi, wawrancara dan angket. Dari hasil perhitungan statistik dengan hasil uji t atau rata-rata diperoleh hasil –ttabel = -1,66 lebih kecil dari thitung =4,63 lebih besar dari ttabel =1,66. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa yang duduk di kelas unggulan dengan siswa yang tidak duduk di kelas unggulan dalam mengikuti mata pelajaran fiqih. Adapun nilai rata-rata motivasi belajar siswa yang duduk di kelas unggulan adalah 3,81 yang berkategori tinggi karena berada pada rentang skala kualitatif 3,5 - 4,5. Sedangkan untuk siswa yang tidak duduk di kelas unggulan adalah 3,47 yang berkategori cukup/sedang karena berada pada interval 2,5 - 3,5. Ini berarti diterimanya hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan motivasi belajar antara siswa yang duduk di kelas unggulan dengan siswa yang tidak duduk di kelas unggulan.