PENERAPAN BLADDER TRAINING PADA PASIEN LANSIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN INKONTINENSIA URINE DI UPTD GRIYA WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

Main Author: RACHMAWATI, DEVINA
Format: Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: UNKNOWN , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unusa.ac.id/6054/1/KT-NS-190103_abstract.pdf
http://repository.unusa.ac.id/6054/
http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-23401.html
Daftar Isi:
  • Inkontinensia urine adalah pengeluaran urine diluar kendali, dan ini sangat mengganggu terutama pada saat lansia hendak melakukan ibadah kepada Allah SWT. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil penerapan bladder training pada lansia dengan masalah keperawatan inkontinensia urine di UPTD Griya Werdha Mojopahit Mojokerto. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini dua lansia yang mengalami inkontinensia urine di UPTD Griya Werdha Mojopahit Mojokerto, asuhan keperawatan meliputi pengkajian, penegakan diagnosis, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi dan data dianalisis secara deskriptif dengan narasi. Hasil dari penerapan yang telah dilakukan selama 7 hari menunjukkan adanya penurunan frekuensi berkemih pada kedua klien. Pada klien 1 setelah dilakukan penerapan bladder training menunjukkan adanya peningkatan dalam merasakan keinginan untuk berkemih, frekuensi berkemih 9x/hari, warna kuning jernih, bau khas amoniak. Pada klien 2 setelah dilakukan penerapan bladder training menunjukkan adanya peningkatan jadwal jam untuk berkemih yakni 3 jam sekali dengan frekuensi berkemih 5x/hari, warna kuning jernih, bau khas urine, tidak ada overdistensi abdomen. Penerapan bladder training efektif dapat mengurangi interval berkemih yang terjadi pada lanjut usia dan dapat menjadi tindakan mandiri perawat dalam mengatasi inkontinensia urine yang dialami pasien, namun diharapkan saat membuat jadwal harus dilakukan secara bersama dengan lansia agar lansia lebih mengetahui manfaat setiap tindakan yang diberi.