PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUANG GELATIK RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

Main Author: NIRMALASARI, EFITA
Format: Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: UNKNOWN , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unusa.ac.id/6036/1/KT-NS-190085_abstract.pdf
http://repository.unusa.ac.id/6036/
http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-23260.html
Daftar Isi:
  • Pasien isolasi sosial : menarik diri memiliki gejala negative seperti menunjukkan sikap apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, komunikasi kurang/tidak ada, tidak ada kontak mata, lebih suka menunduk, berdiam diri dikamar/tempat terpisah, kurang mobilitas, tidak melakukan kegiatan sehari-hari artinya perawatan diri dan kegiatan rumah tangga sehari-hari. Pasien isolasi sosial : menarik diri apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan persepsi sensori : halusinasi yang diakibatkan dari sikap apatis, cenderung berdiam diri dan memisahkan diri dari orang lain. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan terapi komunikasi terapeutik dengan masalah keperawatan isolasi sosial : menarik diri di Ruang Gelatik Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Desain penelitian menggunakan studi kasus dilakukan pada diagnosa medis dengan masalah keperawatan isolasi sosial : menarik diri. Studi kasus dilakukan selama 12 hari, penyajian hasil dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan penerapan komunikasi terapeutik. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dan disajikan dalam bentuk naratif. Hasil penelitian setelah diberikan tindakan keperawatan penerapan komunikasi terapeutik pada pasien isolasi sosial : menarik diri didapatkan pasien mulai mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya pada hari ketujuh. Simpulan studi kasus ini bahwa penerapan komunikasi terapeutik mampu meningkatkan interaksi pasien isolasi sosial : menarik diri dengan orang lain dan lingkungannya. Saran untuk tenaga kesehatan agar mampu melakukan pendekatan lebih efektif terhadap pasien isolasi sosial : menarik diri dalam menerapkan komunikasi terapeutik serta untuk mewujudkan efektivitas tenaga kesehatan.