PENERAPAN KOMBINASI SENAM KAKI DENGAN AROMATERAPI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER DI RUANG AZAHRA 1 RSI JEMURSARI SURABAYA
Main Author: | TAZKIYAH, RIZKI AMINATUT |
---|---|
Format: | Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unusa.ac.id/6001/1/KT-NS-190052_abstract.pdf http://repository.unusa.ac.id/6001/ http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-23029.html |
Daftar Isi:
- Rasa kesemutan dan kaku pada kaki merupakan gejala yang sering dialami oleh penderita DM akibat penurunan sirkulasi perifer hingga ke serabut saraf, yang dapat menimbulkan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Gangguan sirkulasi pada penderita DM dapat dilihat dari nilai ABI. Penerapan kombinasi senam kaki dengan aromaterapi mampu membuat penderita merasa nyaman, mengontrol gula darah serta meningkatkan sirkulasi darah pada kaki. Tujuan penelitian ini untuk menerapkan kombinasi senam kaki dengan aromaterapi pada pasien DM tipe 2 dengan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer di ruang Azahra 1 RSI Jemursari Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan pada Ny. M dan Ny. S dengan penyakit DM tipe 2 dengan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer selama 3 hari. Metode pengumpulan data menggunakan lembar pengkajian keperawatan medikal bedah dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan observasi. Hasil yang diperoleh setelah penerapan kombinasi senam kaki dengan aromaterapi pada kedua klien yang dilakukan selama 3 hari memberikan hasil rasa kesemutan dan kaku pada kaki sudah tidak dirasakan, penurunan CRT yaitu < 2 detik (skor=5), nilai ABI pada Ny. M 1.085 dan Ny. S 1,068 serta memberikan efek relaksasi setelah menghirup aromaterapi. Penerapan kombinasi senam kaki dengan aromaterapi dapat meningkatkan status sirkulasi, menurunkan CRT dan peningkatan nilai ABI pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Diharapkan untuk dapat dilakukan secara rutin oleh perawat sebagai terapi sehari-hari untuk mengurangi keluhan yang dialami pasien.