HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN EMOSI (EQ) PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK WIDYA BAKTI KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA
Main Author: | PARAMITA, NUR ARYANTI |
---|---|
Format: | Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unusa.ac.id/3659/1/KT01730_abstract.pdf http://repository.unusa.ac.id/3659/ http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-7375.html |
Daftar Isi:
- Kesalahan mengasuh anak: berakibat mendalam dan permanen dalam kehidupan emosional anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi anak adalah pola asuh orang tua. Angka kejadian menunjukkan bahwa 50% orang tua melakukan pola asuh permisif dengan kecerdasan emosi anak sedang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kecerdasan emosi pada anak prasekolah di TK Widya Bakti Kecamatan Semampir Surabaya. Desain penelitian ini adalah analitik observasional jenis cross sectional. Populasi adalah semua orang tua dan anak prasekolah di TK Widya Bakti Kecamatan Semampir Surabaya. Sampel sebanyak 28 responden dengan teknik simple random sampling. Variabel independen adalah pola asuh orang tua, sedangkan variabel dependennya adalah kecerdasan emosi pada anak prasekolah. Instrumennya adalah kuesioner. Data yang diperoleh diolah dengan uji korelasi rank spearman dengan tingkat kemaknaan a= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 28 responden hampir setengahnya (39,3%) menerapkan pola asuh demokratis. Dan hampir setengahnya (42,9%) anak prasekolah memiliki kecerdasan emosi sedang. Setelah dilakukan uji statistik rank spearman didapatkan p = 0,039 < a = 0,05 maka Ho ditolak berarti ada hubungan pola asuh orang tua dengan kecerdasan emosi anak prasekolah di TK Widya Bakti Kecamatan Semampir Surabaya. Simpulan penelitian ini adalah pola asuh orang tua sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan emosi pada anak. Maka diharapkan bagi sekolah memberikan penyuluhan pada orang tua tentang pentingnya kecerdasan emosi anak. Sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang tidak: saja dari segi intelektual, tetapi juga meliputi kecerdasan emosional.