GAMBARAN USIA DAN BUDAYA PANTANG MAKANAN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPS NY.HJ.S.BASHORI SURABAYA
Main Author: | RESTU, ELSYE DIAH |
---|---|
Format: | Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unusa.ac.id/3189/1/KT01972_abstract.pdf http://repository.unusa.ac.id/3189/ http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-7597.html |
Daftar Isi:
- Pemenuhan nutrisi yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat penyembuhan luka perineum. Sebagian besar ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang berpantang makanan dan memiliki luka perineum yang masih basah sedangkan yang tidak berpantang makanan memiliki luka perineum sudah kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran usia dan budaya pantang makanan terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di BPS Ny. Hj. S. Bashori Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas dengan luka jahitan perineum yang melakukan kunjungan ulang di BPS Ny. Hj. S. Bashori Surabaya sebanyak 24 responden dengan besar sampel 24 responden yang diambil secara total sampling. Variabel penelitian ini adalah usia, budaya pantang makanan dan penyembuhan luka perineum. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi kemudian dibuat tabel frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 responden, didapatkan sebagian besar responden (58,33%) berusia 20-35 tahun memiliki luka perineum sembuh dan hampir seluruh responden (85,71%) yang melakukan pantang makanan memiliki luka perineum tidak sembuh. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyembuhan luka perineum dapat dipengaruhi oleh usia dan budaya pantang makanan. Oleh karena itu, pemberian informasi yang baik dan benar oleh petugas kesehatan tentang budaya pantang makanan dapat mempengaruhi keberhasilan proses penyembuhan luka perineum.