Daftar Isi:
  • Seiring dengan perkembangan industri yang begitu pesat mendorong semakin meningkatnya penggunaan mesin, peralatan kerja dalam proses produsi dengan disertai penerapan teknik dan teknologi dari berbagai sektor kegiatan. Hal ini berarti, dapat menimbulkan risiko kecelakaan akibat kerja yang lebih tinggi dan juga terjadi peningkatan jumlah intensitas sumber bahaya di tempat kerja. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan tahap akhir dari pengendalian bahaya, walaupun pengunaan APD akan menjadi maksimal apabila dilakukan dengan pengendalian lain seperti eliminasi, subsitusi, engineering, administrasif. Penelitian ini dilakukan di PT.XYZ yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman barang melalui jalur laut yang berlokasi di Tanjung Perak Kota Surabaya dengan menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang. Data karakteristik responden dan tingkat kepatuhan penggunaan APD diperoleh dari hasil wawancara dengan pekerja mekanik di area workshop. Dari hasil wawancara yang dilakukan, sebanyak 24 pekerja mekanik patuh dalam menggunakan APD dan 14 orang lainnya tidak patuh dalam menggunakan APD. Hasil uji statistik menggunakan chi square test menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (p=0,002) dengan tingkat kepatuhan penggunaan APD pada pekerja mekanik di area workshop. Disarankan pada pekerja untuk lebih meningkatkan kepatuhan dan kesadaran diri dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja maupun saat berada di lingkungan kerja karena hal ini berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan pekerja secara pribadi. Bagi perusahaan sebaiknya lebih tegas dan ketat dalam melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja dalam hal ini mengenai kebiasaan penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.