HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN FISIOLOGIS DI PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING SURABAYA
Main Author: | PURWANTI, DIAN EKA |
---|---|
Format: | Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unusa.ac.id/2624/1/KT02411_abstract.pdf http://repository.unusa.ac.id/2624/ http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-8038.html |
Daftar Isi:
- Tingginya kejadian ruptur perineum 2,7 juta kasus diseluruh dunia tahun 2009 menyebabkan berbagai masalah pada ibu pascapersalinan. Salahsatu faktor ruptur perineum adalah berat lahir bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan berat badan bayi lahir dengan ruptur perineum pada persalinan fisiologis di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Desain penelitian menggunakan analitik dengan jenis rancangan cross sectional. Populasi seluruh ibu primipara yang bersalin secara fisiologis di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya, tanpa episiotomi sebesar 80 dengan sampel sebesar 67 responden, secara Simpel Random Sampling. Variabel independen berat badan bayi lahir dan variabel dependen ruptur perineum. Menggunakan data sekunder diambil dari rekam medik. Data dianalisis menggunakan uji statistik rank spearman dengan nilai kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan hampir seluruhnya (86,57%) responden melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal, hampir setengahnya (44,78%) responden mengalami ruptur perineum derajat 1. Hasil uji statistik rank Spearman ρ = 0,000. Jadi, ρ < α, yang berarti Ho ditolak, berarti ada hubungan antara berat badan bayi lahir dengan ruptur perineum. Simpulan dalam penelitian ini adalah semakin besar berat badan bayi lahir semakin tinggi derajat ruptur perineum. Untuk itu diharapkan bagi tenaga kesehatan agar lebih waspada dengan melakukan stenen yang kuat pada saat kepala bayi crowning dan melewati jalan lahir sehingga kejadian ruptur perineum bisa diminimalkan.