GAMBARAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TANDA BAHAYA DAN DETEKSI DINI RESIKO TINGGI KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACET KECAMATAN PACET MOJOKERTO

Main Author: KAMBODIA, ASTRI PUSPITA
Format: Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: UNKNOWN , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unusa.ac.id/2249/1/KT02967_abstract.pdf
http://repository.unusa.ac.id/2249/
http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-8569.html
Daftar Isi:
  • Tingginya AKI di Indonesia disebabkan karena terlambat dalam mengenali tanda bahaya dan mendeteksi dini risiko tinggi kehamilan, sehingga terjadi keterlambatan yang menyebabkan kematian. Di desa Pacet dari 68 ibu hamil risiko tinggi hanya 6 orang (8,8%) ibu hamil yang di deteksi oleh kader kesehatan setempat. Angka ini jauh dibawah target PWS-KIA tentang cakupan deteksi dini risiko tinggi oleh masyarakat, yaitu 20%. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pengetahuan kader tentang tanda bahaya dan deteksi dini risiko tinggi kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Pacet Kecamatan Pacet Mojokerto. Desain penelitian adalah deskriptif. Populasi adalah seluruh kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pacet sebesar 48 orang, sampel seluruh kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas Pacet sebesar 48 orang, pengambilan sampel secara non probability sampling dengan teknik total sampling.Variabel penelitian yaitu pengetahuan kader tentang tanda bahaya dan deteksi dini pada kehamilan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Data diolah secara Editing, Scoring, Coding, Tabulating. Data yang diperoleh akan diklasifikasikan dan dianalisis dengan distribusi frekuensi Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 responden, 5 responden yang berpengetahuan baik (10,4%), 17 responden berpengetahuan cukup (35,4%), 26 responden berpengetahuan kurang (54,2%) Disimpulkan bahwa sebagian besar bahwa kader kesehatan diwilayah kerja puskesmas Pacet memiliki pengetahuan kurang dalam mengenali tanda bahaya dan deteksi dini risiko tinggi kehamilan. Diharapkan petugas kesehatan lebih sering memberikan penyuluhan kepada kader kesehatan tentang tanda bahaya dan deteksi dini risiko tinggi kehamilan.