HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA OSTEOPOROSIS DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA

Main Author: ANDAYANI, NURUL SRI
Format: Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: UNKNOWN , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unusa.ac.id/2099/1/KT02676_abstract.pdf
http://repository.unusa.ac.id/2099/
http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-8280.html
Daftar Isi:
  • Fenomena penderita setelah dilakukan penelitian di masyarakat banyak penderita setelah positif dinyatakan Osteoporosis, memiliki kecemasan yang berlebih untuk mengatasi penyakitnya sehingga berdampak pada kualitas hidup penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pada penderita Osteoporosis di RSI Jemursari Surabaya. Desain penelitian ini adalah analitik dengan jenis rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita osteoporosis sebesar 30 orang dan sampel penelitian sebesar 30 responden. Cara pengambilan sampel menggunakan metode Probability Sampling dengan teknik sample random sampling. Variabel independen adalah tingkat kecemasan dan variabel dependen adalah kualitas hidup. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis dengan uji statistik, chi square tingkat kemaknaan a < 0,05. Hasil penelitian ini didapatkan hampir setengahnya (43,3%) dari responden mengalami kecemasan berat, dan sebagian besar (56,7%) dari responden mengalami kualitas hidup buruk. Hasil uji korelasi diperoleh р = 0.000 pada a (0.05), maka Ho ditolak yang artinya ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pada penderita Osteoporosis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecemasan berbanding lurus dengan kualitas hidup penderita osteoporosis. Penderita yang didiagnosa osteoporosis sebaiknya diberikan Health Education secara jelas, sederhana, bermanfaat dan mudah di mengerti oleh penderita dan keluarga penderita. Sehingga dapat memulihkan kualitas hidup penderita Osteoporosis dan tidak menimbulkan ketakutan berlebih yang memperburuk kondisi penderita tersebut.