HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTURE PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA DI PUSKESMAS PARENGAN TUBAN

Main Author: KURNIAWATI, HINDUN
Format: Undergraduate Thesis PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: UNKNOWN , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unusa.ac.id/2040/1/KT02666_abstract.pdf
http://repository.unusa.ac.id/2040/
http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-8271.html
Daftar Isi:
  • Rupture perineum terjadi hampir semua primipara dan tidak jarang pada multipara. Rupture perineum dapat disebabkan berat badan lahir bayi. Pada survei awal didapatkan tingginya kejadian rupture perineum saat persalinan normal. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan berat badan lahir dengan derajat rupture perineum pada persalinan normal ibu primipara di Puskesmas Parengan Tuban. Desain penelitian analitik, metode cross sectional. Populasinya ibu primipara di Puskesmas Parengan Tuban, Bulan Februari-Maret 2013 sejumlah 23 orang, sampelnya 22 responden, dengan tehnik simple random sampling. Pengumpulan data studi dokumentasi dengan checklist, setelah data terkumpul diolah dengan cara editing, coding, scoring, tabulating, dianalisis menggunakan uji Rank Spearman dengan α<0,05. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh ibu primipara (81,8%) melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal, sebagian besar ibu primipara (68,2%) mengalami rupture perineum derajat II. Hasil uji Rank Spearman didapatkan p=0,021, maka p < α, jadi 0,021 < 0,05 artinya H1 diterima sehingga terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan derajat rupture perineum pada persalinan normal ibu primipara di Puskesmas Parengan Tuban. Kesimpulannya semakin besar berat badan lahir maka semakin besar pula resiko terjadinya rupture perineum. Sehingga perlu adanya peningkatan pelayanan ANC khususnya dalam pemantauan berat badan ibu selama hamil, karena berat badan janin diprediksi dari peningkatan berat badan ibu.