Daftar Isi:
  • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bantul menegaskan, pada tahun 2018 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bantul sebanyak 131,15 ribu jiwa. Sebagai salah satu upaya untuk membantu penduduk miskin, melalui kewenangan Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Pemerintah mencari jalan keluar dengan membuat progam Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Selain untuk mengurangi angka kemiskinan, bansos RTLH ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan tersedianya pelayanan rumah yang layak huni bagi penduduk miskin agar hidup lebih sejahtera. Jumlah penduduk yang besar dan terbatasnya jumlah bantuan yang diberikan mengharuskan BAPPEDA dapat memilih penerima bantuan yang tepat sasaran. Penggunaan sistem pendukung keputusan menjadi salah satu solusinya. Sistem pendukung keputusan yang dibangun untuk penilaian kelayakan penduduk yang mendapat bantuan menggunakan 9 kriteria yaitu kondisi atap, kondisi dinding, kondisi lantai, sumber air, bahan bakar masak, fasilitas bab, kendaraan, hewan ternak dan elektronik. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghasilkan nilai bobot kriteria dan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menghasilkan perangkingan dari nilai alternatif yang dimasukkan. Aplikasi dibuat dengan bahasa pemrogaman PHP dan berjalan pada platform website. Dengan adanya aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, BAPPEDA Bantul dapat menentukan penerima bantuan RTLH secara objektif, sesuai dengan data yang ada. Selain itu, sistem dapat menfasilitasi kepentingan pengambilan keputusan dalam menentukan prioritas kriteria yang digunakan. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, SAW (Simple Additive Weighting), AHP (Analytic Hierarchy Process)