Aktivitas Enzim Fosfatase dan Ketersediaan Fosfat Tanah pada Sistem Tumpangsari Tanaman Pangan dan Jati (Tectona grandis L.f.) setelah Aplikasi Pupuk Hayati
Main Authors: | Fitriatin, Betty N., Hindersah, Reginawanti, Suryatmana, Pujawati |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
, 2008
|
Online Access: |
http://jurnal.unpad.ac.id/agrikultura/article/view/995 http://jurnal.unpad.ac.id/agrikultura/article/view/995/1037 |
Daftar Isi:
- Pupuk hayati seperti mikrob pelarut fosfat (MPF) dan fungi mikoriza arbuskula (FMA) berperan dalam siklus unsur hara fosfor di dalam tanah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas enzim fosfatase dan ketersediaan fosfat di tanah Ultisols pada sistem tumpangsari jati (Tectona grandis L.f.) dengan tanaman pangan setelah aplikasi pupuk hayati berupa FMA dan MPF. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan faktor pertama adalah pupuk hayati (tanpa dan dengan 2 ton ha-1, 4 ton ha-1, dan 6 ton ha-1 pupuk hayati), dan faktor kedua adalah pola tanam tumpang sari dengan jati (jati dengan jagung, jati dengan kedelai, dan jati dengan jagung dan kedelai). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara pupuk hayati dengan pola tumpang sari terhadap aktivitas fosfatase, fosfat tersedia dan populasi MPF. Aplikasi pupuk hayati meningkatkan aktivitas fosfatase Ultisols dan mempengaruhi perubahan populasi MPF, namun tidak mempengaruhi kandungan fosfat tersedia tanah. Aktivitas fosfatase tanah lebih tinggi pada pola tumpang sari jati dengan jagung dan kedelai dibandingkan dengan tumpang sari jati dengan jagung atau kedelai saja. Pola tanam tumpang sari jati dengan tanaman pangan tidak mempengaruhi fosfat tersedia dan populasi MPF di dalam tanah.