Keefektifan Bakteri dan Khamir Asal Air Rendaman Kompos dalam Menekan Perkembangan Penyakit Bercak Coklat (Alternaria solani Sorr.) pada Tomat

Main Authors: Istifadah, Noor, Novilaressa, Putu Ghita, Widiantini, Fitri, Hartati, Sri
Other Authors: DRPM-DIKTI
Format: Article info Metode Percobaan application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran , 2020
Subjects:
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/agrikultura/article/view/26876
http://jurnal.unpad.ac.id/agrikultura/article/view/26876/13322
Daftar Isi:
  • Penyakit bercak coklat yang disebabkan oleh jamur Alternaria solani Sorr. merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman tomat. Cara pengendalian penyakit bercak coklat yang biasa dilakukan adalah dengan penyemprotan fungisida sintetik. Mengingat berbagai dampak negatif dari penggunaan pestisida yang terus-menerus, maka perlu dikembangakan cara pengendalian ramah lingkungan seperti pengendalian secara biologi. Bakteri dan jamur merupakan mikrob yang berpotensi sebagai agens biokontrol penyakit tanaman. Salah satu sumber dari agens antagonis patogen tanaman adalah air rendaman kompos. Paper ini mendiskusikan hasil penelitian yang mengevaluasi kemampuan bakteri mikrob yang diisolasi dari air rendaman kompos berbahan dasar kotoran sapi dan domba untuk menghambat pertumbuhan A. solani in vitro dan menekan penyakit yang disebabkan patogen tersebut pada buah dan tanaman tomat. Percobaan secara in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap, sementara pengujian pada buah dan tanaman tomat menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Isolasi mikrob dari air rendaman kompos berbahan dasar kotoran sapi dan domba menghasilkan 35 isolat, yang mana 11 isolat (enam isolat bakteri dan lima isolat khamir) dapat menghambat pertumbuhan A. solani secara in vitro sebesar 79,3%-84,2% dengan zona hambat sebesar 0,0-28,3 mm. Pada pengujian secara in vivo, lima isolat non-patogenik (dua isolat bakteri dan tiga isolat khamir) dapat menekan penyakit bercak coklat pada buah tomat sebesar 100% dan pada daun tomat sebesar 77,5%-98,1%. Isolat-isolat ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agens biokontrol penyakit bercak coklat pada tanaman tomat.