SIMULASI REAKTOR HIDRODEAROMATIK DAN HIDRODESULFURISASI PADA BERBAGAI KONDISI OPERASI PADA PENGOLAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS

Main Authors: Himawan, Riswanda; Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sahertian, Ferdy Ridwand, Handogo, Renanto, Juwari, Juwari
Format: Article info application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: JURNAL INTEGRASI PROSES , 2018
Subjects:
Online Access: https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip/article/view/4490
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip/article/view/4490/3238
Daftar Isi:
  • Minyak pelumas bekas merupakan limbah berbahaya yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Mendaur ulang minyak pelumas bekas menjadi Minyak pelumas baru adalah salah satu cara yang paling efektif, salah satu caranya dengan proses hydrotreating, yang berlangsung dalam dua tahap, yaitu proses hydrogenation dan hydrodesulfurization. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh parameter operasi seperti temperatur reaktor dan laju alir pelumas (LHSV) terhadap penjenuhan dan pengurangan senyawa sulfur minyak pelumas dalam reaktor hidrogenasi aromatik dan hidrodesulfurisasi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan kondisi optimum dari variabel percobaan yang digunakan. Terdapat dua jenis percobaan simulasi yatu percobaan yang pertama menggunakan variabel bebas LHSV 0.5; 1; 1,5; 2 jam-1 dan suhu 300; 310; 320; 330; 340; 350; 360; 370; 380 0C, dengan variael tetap tekanan 21 bar dan rasio H2/Oil 200 L/L. Penelitian ini menggunakan proses sekuensial antara hidrogenasi aromatik (HDA) kemudian hidrodesulfurisasi (HDS) dan reaktor bersifat adiabatis. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut. Total konversi aromatik meningkat seiring naiknya suhu, sampai pada suhu 350 oC (LHSV 0,5 jam-1 ), 360 0C (LHSV 1 jam-1 ), 370 0C (LHSV 1,5 jam-1 ), 380 0C (LHSV 2 jam-1 ), kemudian menurun seiring naiknya suhu. Sementara total konversi aromatik reaksi hidrogenasi aromatik menurun seiring dengan meningkatnya Liquid Hour Space Velocity. Kemudian konversi reaksi hidrodesulfurisasi meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur reaktor, sementara konversi reaksi hidrodesulfurisasi menurun seiring dengan meningkatnya Liquid Hour Space Velocity. Kondisi operasi reaktor hydrotreating yang optimal adalah pada suhu 350 0C Liquid Hour Space Velocity 0,5 per jam tekanan 21 bar untuk reaktor hidrogenasi aromatik dan reaktor hidrodesulfurisasi.