Daftar Isi:
  • Penulisan karya tulis ilmiah ini dilatar belakangi kasus Penyakit Paru Obstuktif Kronik (PPOK) di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi menempati urutan ke 5 dari 10 besar. PPOK adalah penyakit paru yang terjadi karena terhambatnya aliran udara pada saluran pernafasan. PPOK ini bersifat progresif non reversibel atau reversibel sebagian yang berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap suatu partikel atau gas beracun yang masuk kedalam saluran pernafasan. PPOK merupakan penyakit paru yang ditandai dengan adanya hambatan pada saluran pernafasan sehingga terhambatnya aliran udara pada saluran pernafasan yang bisa disebabkan oleh polusi udara dan kebiasaan merokok .Tujuan penelitian : mamapu melaksanakan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem pernafasan akibat Penyakit Paru Obstuktif Kronik (PPOK) meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi. Hasil : Pada Tn N denga PPOK mengalami sesak nafas, gangguan ADL dan susah tidur sehingga ditetapkan diagnosa yaitu : bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi sekret, gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan kelemahan fiik, gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan (terlalu ramai). Implementasi yang dilakuka adalah mengajarkan relaksasi nafas dalam dan batuk efektif, membantu klien memenuhi kebutuhan ADL, menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien. Kesimpulan : semua masalah pada Tn N dapat teratasi ditandai dengan pasien TTV dalam batas normal Td : 120/80 mmHg, Nadi : 82 x/menit RR 20 x/menit, Tn N bisa beraktivitas memenuhi kebutuhan ADL sendiri, Tn N mengatakan tidurnya lebih pulas dan nyaman frekwensi tidurnya 8 jam semua masalah dapat teratasi.