Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Hepatitis A terhadap Perilaku Siswa dalam Pencegahan Penyakit di SMPN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan

Main Author: Wijayanti, Febrian Lutfi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://opac.unisayogya.ac.id/315/1/FEBRIAN%20LUTFI%20WIJAYANTI_201010201063_NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
http://opac.unisayogya.ac.id/315/
http://lib.say.ac.id
Daftar Isi:
  • INTISARI Latar Belakang: Hepatitis A dapat disembuhkan. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan hati bila tidak ditangani sedini mungkin. Penderita Hepatitis A di Indonesia ada 39,8% hingga 68,3% dari penderita yang dirawat di Rumah Sakit. Kurangnya penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis A menyebabkan siswa tidak mengetahui tentang cara pencegahannya. Hal ini terlihat dari kebiasaan siswa jajan sembarangan dan kurang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis A terhadap perilaku siswa dalam pencegahan penyakit Hepatitis A di SMPN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Populasinya adalah siswa kelas VII di SMPN 1 Ngadirojo sebanyak 287 siswa. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah 44 siswa. Uji validitas menggunakan korelasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Analisis datanya menggunakan rumus Paired t-test. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis A terhadap perilaku siswa dalam pencegahan penyakit Hepatitis A di SMPN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan ((p) = 0,000). Saran: Diharapkan siswa mempertahankan tindakan pencegahan seperti kebiasaan tidak makan/minum dalam satu tempat dengan teman dan tidak jajan sembarangan. Kata Kunci : Penyuluhan kesehatan, Hepatitis A, Perilaku pencegahan Kepustakaan : 23 buku (2002-2012), 5 jurnal, 2 website Halaman : 73 halaman, 8 tabel, 5 gambar, 14 lampiran