Hubungan Frekuensi Berkemih dengan Kejadian Insomnia pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan Bantul

Main Author: Puspitaningrum, Wulan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://opac.unisayogya.ac.id/261/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
http://opac.unisayogya.ac.id/261/
http://lib.say.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Masalah yang sering terjadi pada lansia sangat beragam. Seiring dengan bertambahnya usia, maka akan terjadi penurunan fungsi tubuh pada lansia, baik fisik, fisiologis, psikologis dan fungsi-fungsi kehidupan lainnya. Salah satu masalah yang muncul pada lansia yang mengalami insomnia yaitu kesulitan tidur, sering terbangun lebih awal atau terbangun pada siang hari, sakit kepala di siang hari, kesulitan berkonsentrasi, dan mudah marah. Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan frekuensi berkemih dengan kejadian insomnia pada lansia. MetodePenelitian : Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Metode sampel menggunakan sampling jenuh dengan jumlah responden 38 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan rumus korelasi Kendall Tau. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi berkemih 65,9% lansia mengalami frekuensi berkemih dan lansia dengan kejadian insomnia sebesar 52,7%. Berdasarkan uji statistik dengan tehnik Kendall Tau untuk menguji hipotesis ada tidaknya hubungan antara variabel frekuensi berkemih dengan kejadian insomnia didapatkan nilai taraf signifikan 0,000 (p<0,05). Kesimpulan : Frekuensi berkemih pada malam hari sangat mempengaruhi kejadian insomnia pada lansia. Saran : Untuk Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan Bantul agar lebih memperhatikan lansia dengan insomnia, dan memperhatikan faktor penyebab, sehingga dapat menekan agar tidak banyak lansia yang mengalami insomnia.