HUBUNGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12 - 59 BULAN DI KABUPATEN LOMBOK UTARA PROVINSI NTB TAHUN 2016

Main Author: Amini, Aulia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://opac.unisayogya.ac.id/2381/1/Naskah%20Publikasi.pdf
http://opac.unisayogya.ac.id/2381/
http://lib.unisayogya.ac.id/
Daftar Isi:
  • Latar belakang : Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek hingga melampaui defis it 2 SD. Stunting bermula pada proses tumbuh kembang janin dari kandungan sampai balita, dimana proses tumbuh kembang terganggu oleh berbagai penyebab secara langsung maupun tidak langsung seperti riwayat kunjungan antenatal care (ANC). Provinsi NTB adalah provinsi dengan prevalensi stunting tertingg i ketiga di Indonesia (45,53%) dan Kab upaten Lombok Utara memiliki prevalensi kejadian stunting tertinggi di NTB (44,22%). Kabupaten Lombok Utara, ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar mi nimal 4 kali di tahun 2015 tercatat sebanyak 75,97%. Cakupan K4 Kabupaten Lombok Utara di bawah target nasional (95%). Tujuan : d iketahuinya hubungan kunjungan ANC dengan kejadian stunting pada balita usia 12 - 59 bulan di Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB. Metode : d esain penelitian yang digunakan adalah case control , di laksanakan di tiga Puskesmas yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Sampel penelitian anak balita usia 12 - 59 bulan. Jumlah sampel 128 anak balita (perbanding an kasus dan kontrol 1:1) berdasarkan kriteri a inklusi dan eksklusi . Teknik pengambilan sampel secara proporsional. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan uji Chi Square , dan multivariat dengan regresi logistik dengan tingkat kemaknaan p< 0,05 dan OR 95%. Hasil: analisis multivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kunjungan ANC dengan kejadian stunting pada balita usia 12 - 59 bulan dengan mengontrol variabel usia ibu saat hamil, pendapatan keluarga, berat badan lahir dan panjang badan lahir (OR: 2,13 (95 % CI: 1,012 - 4,494). Kesimpulan: k unjungan ANC tidak terstandar memiliki peluang lebih besar meningkatkan kejadian stunting