PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN KEGEL EXERCISE DENGAN CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI PANTI WREDHA BUDHI DHARMA YOGYAKARTA

Main Author: Rahayu, Dewi Siti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://opac.unisayogya.ac.id/2170/1/Naskah%20Publikasi.pdf
http://opac.unisayogya.ac.id/2170/
http://lib.unisayogya.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Inkontinensia urin merupakan gangguan proses pemenuhan kebutuhan eliminasi urin, dimana pengeluaran urin (air kemih) di luar kendali atau tanpa disadari baik jumlah maupun frekuensinya. Survei yang dilakukan diberbagai negara Asia didapat bahwa prevalensi inkontinensia urin adalah rata-rata 21,6% (14,8% pada wanita dan 6,8% pada pria). Faktor yang menyebabkan Inkontinensia urin adalah jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan indeks masa tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian kegel exercise dan core stability exercise terhadap penurunan frekuensi inkontinensia urin pada lansia. Metode Penelitian: Metode eksperimental dengan racangan penelitian pre dan post two group design. Berdasarkan tehnik rumus pocock di peroleh total sampel 20 orang dibagi 2 kelompok masing-masing 10 orang. Kelompok 1 di berikan kegel exercise, kelompok 2 diberikan core stability exercise. Latihan dilakukan selama 3 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu di berikan pada lansia di atas 45 tahun berjenis kelamin perempuan di Panti Wreda Budi Dharma Yogyakarta. Alat ukur yang di gunakan Revised Urinary Incontinence Scale atau RUIS. Uji normalitas menggunakan saphiro wilk test, homogenitas menggunakan lavene test, hipotesis I dan II menggunakan paired sampel t-test, hipotesis III menggunakan Independent sampel t-test. Hasil: Uji hipotesis I dan II di peroleh nilai p=0,000, (p < 0,05) yang berarti ada pengaruh pemberian kegel exercise dan core stability exercise terhadap penurunan frekuensi inkontinensia urin pada lansia. Uji hipotesis III di peroleh nilai p=0,154, (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh pemberian kegel exercise dan core stability exercise terhadap penurunan frekuensi inkontinensia urin. Kesimpulan: Latihan kegel exercise dan core stability exercise sama baiknya terhadap penurunan frekuensi inkontinensia urin. Saran: Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dalam melakukan latihan kegel exercise dan core stability exercise harus memperhatikan faktor resiko seperti jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan dan indeks masa tubuh yang dapat mempengaruhi terjadinya penurunan frekuensi inkontinensia urin