HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU MAWAR DESA SANGUBANYU KABUPATEN PURWOREJO
Main Author: | SUBKHI, Mahmasani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://opac.unisayogya.ac.id/2137/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20MAHMASANI%20SUBKHI%20%28201210201175%29.pdf http://opac.unisayogya.ac.id/2137/ http://lib.unisayogya.ac.id |
Daftar Isi:
- INTISARI Latar Belakang: Hipertensi saat ini merupakan faktor resiko morbiditas dan mortalitas untuk lansia. Asia tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diprediksi akan menjadi 67,4 juta orang pada tahun 2025. Indonesia mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi (Muhammadun, 2010). Hasil penelitian Survaillance of Non-Communicable Diseases di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, sebanyak 76 subyek laki-laki hipertensi terdapat 19 (25%) orang membawa risiko genetik C677T gen MTHFR dan 6 (8%) diantaranya kekurangan folat (Sunarti, 2007). Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Posyandu Mawar Desa Sangubanyu Kabupaten Purworejo. Metodologi: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 75 lansia. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pada variabel pola makan, dan pada variabel kejadian hipertensi menggunakan alat ukur tekanan darah yaitu spigmomanometer dan stetoskop. Metode analisis yang digunakan adalah uji Korelasi Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola makan dalam kategori cukup baik sebanyak 52 responden (69,3%) dan kejadian hipertensi dalam kategori stadium 1 sebanyak 42 responden (56%). Hasil penelitian diperoleh nilai probabilitas (p) = 0,000 dengan nilai Korelasi Rank Spearman = -0,408. Simpulan: Ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Posyandu Mawar Desa Sangubanyu Kabupaten Purworejo Saran: Kepada para lansia diharapkan mengelola pola makan yang baik sebagai salah satu cara untuk mengobati hipertensi secara non farmakologis.