HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI POSYANDU BALITA TEMU IRENG RW IX SOROSUTAN YOGYAKARTA

Main Author: Fatimah, Siti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://opac.unisayogya.ac.id/2113/1/naskah%20publikasi%20siti%20fatimah%20full.pdf
http://opac.unisayogya.ac.id/2113/
http://lib.unisayogya.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Menurut Riskesdas tahun 2013 diare menjadi nomor satu dalam sebelas besar penyebab morbiditas dan mortalitas di Indonesia yaitu (36,238%) atau >15000-20000 balita. Indikator status gizi berdasarkan indeks BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator BB/U yang rendah dapat disebabkan karena pendek (masalah gizi kronis) atau sedang menderita diare atau penyakit infeksi lain (masalah gizi akut). Tujuan: Mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian diare pada balita di Posyandu Balita Temu Ireng RW IX Sorosutan. Metode: Desain penelitian adalah analitik korelasional dengan rancangan kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Total populasi adalah 26 balita dan jumlah sampel dengan metode total sampling sebanyak 26 balita umur 6-59 bulan. Metode pengumpulan data dengan penimbangan berat badan, perhitungan umur, penentuan status gizi dengan BB/U dan kuesioner. Uji statistik dengan Chi Square. Hasil: Tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi balita denga kejadian diare pada balita di Posyandu Balita Temu Ireng RW IX Sorosutan Yogyakarta. Berdasarkan hasil uji analisa didapatkan hasil p value > 0,05 yaitu sebesar 0.115 sehingga tidak ada hubungan. Simpulan dan saran: Berdasarkan dengan hasil uji analisa statistik didapatkan hasil idak ada hubungan yang signifikan antara status gizi balita denga kejadian diare pada balita di Posyandu Balita Temu Ireng RW IX Sorosutan Yogyakarta. Berdasarkan hasil uji analisa didapatkan hasil p value > 0,05 yaitu sebesar 0.115. Saran : Diharapkan kepada ibu balita untuk dapat menambah pengetahuan tentang penyebab diare dan cara mencegah kekurangan gizi pada balita serta tetap aktif dalam melakukan posyandu balita.