Perbedaan Kadar Ureum dan Kreatinin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Lama Menjalani Terapi Hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Main Author: | Indrasari, Denita Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://opac.unisayogya.ac.id/196/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20FIX.pdf http://opac.unisayogya.ac.id/196/ http://lib.say.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan parenkrim ginjal dengan penurunan Glomerular Filtration Rate (GFR) selama atau lebih dari 3 bulan. Kadar ureum dan kreatinin merupakan senyawa kimia yang menandakan fungsi ginjal normal. Hemodialisa salah satu terapi pengganti ginjal yang menyaring dan membuang sisa-sisa metabolisme. Tujuan Penelitian : Diketahuinya perbedaan kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik berdasarkan lama menjalani terapi hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif komparatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 20 responden dengan menggunakan tekhnik aksidental sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan hasil laboratorium dan analisa data menggunakan Kruskal Wallis Test. Hasil : Responden yang menjalani terapi hemodialisa masuk dalam kategori awal sebanyak 3 responden, kategori sedang 1 responden, dan kategori lama 16 responden. Sebelum dilakukan analisis data dilakukan uji normalitas menggunakan saphiro wilk hasil nya p<0,21 (p>0,05). Uji analisis data menggunakan Kruskal Wallis Test, untuk kadar ureum nilai P>0,65 (P<0,05) dan kadar kreatinin nilai P>0,66 (P<0,05). Kesimpulan : Kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik berdasarkan lama menjalani terapi hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berbeda tidak bermakna Saran : Bagi pasien yang menjalani hemodialisa hendaknya menjaga asupan makan yaitu dengan mengikuti diet yang dianjurkan oleh petugas kesehatan.