Hubungan Konsumsi Kalsium dengan Kejadian Preeklamsi pada Ibu Hamil TM III di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2010

Main Author: Sholihah, Nur Rahmawati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://opac.unisayogya.ac.id/1675/1/Naskah%20publikasi%20SKRIPSI%20RAHMA%20090104048.pdf
http://opac.unisayogya.ac.id/1675/
http://lib.say.ac.id
Daftar Isi:
  • Tiga penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetrik adalah; perdarahan 45 %, infeksi 15%, dan preeklampsia 13%. Berdasarkan teori iskemia plasenta, preeklamsi terjadi karena adanya kenaikan tekanan darah. Kenaikan tekanan darah tersebut dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan kalsium dalam tubuh. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tanggal 9 Maret 2010, dari 141 persalinan, 18 diantaranya mengalami preeklamsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi kalsium dengan kejadian preeklamsi di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2010. Desain yang digunakan yaitu dengan survey analitik, dengan metode pendekatan waktu yang digunakan yakni retrospective. Populasi dalam penelitian ini ada 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Data penelitian diambil secara sekunder dengan check list dan rekam medik. Uji analisis menggunakan Chi Kuadrat. Untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antar variabel digunakan SPSS for windows release 16.0 dengan analisis statistik koefesien kontingensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 30 responden, 14 responden (46,66%) yang mengkonsumsi kalsium sering, 11 responden mengalami PER dan 3 responden mengalami PEB, sedangkan dari 16 responden(53,33%) yang mengkonsumsi kalsium jarang, 2 responden mengalami PER dan 14 responden mengalami PEB. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000 (< 0,05) artinya terdapat hubungan konsumsi kalsium dengan kejadian preeklamsi di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan tingkat hubungan sedang Dari hasil tersebut, diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dan dokter lebih optimal melakukan pemantauan kesehatan ibu hamil dengan menggerakkan Program Perencanaan Penanganan Persalinan dan Komplikasi (P4K)