Hubungan Frekuensi Antenatal Care dengan Berat Bayi Lahir Rendah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2009
Main Author: | Tanberika, Fajar Sari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://opac.unisayogya.ac.id/1648/1/NASKAH%20PUBLIKASI_FAJAR.pdf http://opac.unisayogya.ac.id/1648/ http://lib.say.ac.id |
Daftar Isi:
- Berat bayi lahir rendah adalah suatu keadaan energi kronis dan akan mempunyai status gizi buruk. berat bayi lahir rendah dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dari ibu seperti usia ibu, paritas, status gizi, kebiasaan merokok, frekuensi kunjungan ANC dan penyakit kehamilan. Sering kali ibu hamil cenderung mengabaikan kunjungan ANC. Informasi yang benar dapat membantu ibu hamil untuk merawat janin dalam kandungannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara frekuensi ANC dengan berat bayi lahir rendah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2009. Metode penelitian ini adalah korelasi dan pendekatan waktu cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu dan bayi yang lahir di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan sampel penelitian adalah 51 BBLR dan 51 BBLN dengan pengambilan sampel purposive sample. Pengolahan statistik menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi kunjungan ANC tidak sesuai dengan BBLN sebesar 35.3% serta frekuensi kunjungan ANC tidak sesuai dengan BBLR sebesar 60.8%. Sehingga terdapat hubungan frekuensi antenatal care dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dibuktikan dengan nilai (χ2) sebesar 6.638 sig 0,010 (p < 0,05) dan nilai Odd Ratio (OR) sebesar 2.842 sehingga dapat diartikan bahwa frekuensi ANC tidak sesuai mempunyai resiko 2,8 kali > besar untuk terjadinya berat badan bayi lahir rendah. Saran bagi ibu hamil agar melakukan kunjungan ANC secara teratur dan sesuai dengan standar K4 agar faktor terjadinya berat bayi lahir rendah dan Meningkatkan pelayanan ANC dengan memberikan penyuluhan kepada pasien tetang pentingnya kunjungan ANC sesuai dengan K4 untuk mengurangi resiko gangguan pada kehamilan, seperti BBLR. Dalam hal ini peran bidan sangat dibutuhkan.