Hubungan Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Siswa Kelas X di SMA Negeri 11 Yogyakarta Tahun 2011
Main Author: | Margiana, Wulan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://opac.unisayogya.ac.id/1577/1/Naskah%20Publikasi_Wulan%20Margiana_068.pdf http://opac.unisayogya.ac.id/1577/ http://lib.say.ac.id |
Daftar Isi:
- Masalah seks pada remaja sering kali mencemaskan para orang tua, juga pendidik, pejabat pemerintah, para ahli, dan sebagainya. Pendidikan Kesehatan Reprodusi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap dan perilaku yang berkaitan dengan seksualitas dan reproduksi dengan metode monitoring dan evaluasi yang bersifat partisipatif dan konstruktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan seks dengan perilaku seks siswa kelas X di SMA Negeri 11 Yogyakarta tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan waktu crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta berjumlah 269 orang. Teknik pengambilan sampel adalah Proporsional Sampling dan Random Sampling didapatkan sampel berjumlah 54 orang. Pengolahan data menggunakan rumus chi kuadrat. Hasil penelitian dan kesimpulan. Siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta yang paling banyak memiliki pendidikan seks dengan kategori cukup yaitu 35 orang (64,8%) dan yang paling sedikit memiliki pendidikan seks dengan kategori cukup yaitu 7 orang (13%). Siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta yang paling banyak memiliki perilaku seks dengan kategori tidak beresiko yaitu 52 orang (96,3%) dan yang paling sedikit memiliki perilaku seks dengan kategori cukup beresiko yaitu 2 orang (3,7%). Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan seks dengan perilaku seks siswa kelas X di SMA Negeri 11 Yogyakarta tahun 2011 (c2 = 7, 269; p= 0,026 < 0,05) Saran bagi siswa Agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan seks yang benar sehingga siswa sehingga lebih mampu mengantisipasi perilaku seksual tidak sehat.