Analisis Faktor Status Gizi dan Imunisasi Yang Mempengaruhi Jenis Pneumonia Pada Balita di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

Main Author: Rosmawati, Yeni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://opac.unisayogya.ac.id/1295/1/naskah%20publikasi%20YENI%20ROSMAWATI%20201310104386.pdf
http://opac.unisayogya.ac.id/1295/
http://lib.say.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Pneumonia pada balita di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan utama. Hal ini terlihat dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas pneumonia. Tingginya angka kejadian pneumonia tidak terlepas dari faktor risiko pneumonia. Faktor risiko yang sudah teridentifikasi meliputi; status gizi dan status imunisasi. Tujuan penelitian: Untuk Mengetahui hubungan faktor status gizi dan status imunisasi dengan kejadian jenis pneumonia di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah dokumentasi korelasional dengan pendekatan retrospektif dianalisis dengan uji chi square . pengumpulan data menggunakan data rekam medis pasien. Subyek penelitian ini adalah 110 balita yang didiagnosa pneumonia di RSUD Panembahan Senopati Bantul mulai bulan Januari-Desember 2013. Untuk memilih sampel responden pada penelitian ini dipakai tekhnik total sampling, Hasil: Penelitian ini didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian jenis pneumonia di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan nilai signifikan 0,031 (p < 0,05) dan nilai value 6,964 lebih besar daripada nilai tabel 5,991, ada hubungan antara status imunisasi dengan kejadan jenis pneumonia di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan nilai signifikan 0,022 (p < 0,05) dan nilai value 5,227 lebih besar daripada nlai tabel 3,841. Simpulan : Ada hubungan antara faktor status gizi dan imunisasi yang mempengaruhi kejadian jenis pneumonia pada balita di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2013. Saran: Diharapkan bidan mampu ibu balita menjaga status gizi dan melakukan imunisasi balita secara lengkap untuk mengurangi risiko pneumonia