PEMBELAJARAN NAHWU / SHARAF DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MEMBACA DAN MEMAHAMI LITERATUR BAHASA ARAB KONTEMPORER PADA SANTRI PESANTREN MAJLIS TARBIYATUL MUBTADI-IEN (MTM) DESA KEMPEK KECAMATAN GEMPOL KABUPATEN CIREBON

Main Author: Zaenuddin, Rodliyah
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: LPPM IAIN Syekh Nurjati Cirebon , 2012
Online Access: http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/holistik/article/view/120
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/holistik/article/view/120/113
Daftar Isi:
  • Kemampuan membaca dan memahami literatur berbahasa Arab diyakini sebagai syarat mutlak bagi setiap individu yang akan melakukan kajian keilmuan secara umum dan kajian Islam secara khusus. Karena dengan memiliki keterampilan tersebut orang dapat terus berinteraksi dengan bahasa Arab melalui surat kabar, majalah, jurnal dan buku-buku ilmiah. serta dapat mengakses program bahasa Arab di Internet. Terlebih lagi bagi orang Islam, keterampilan ini dapat memudahkannya untuk memahami ajaran Islam dari sumber aslinya ya’ni Al-Qur’an dan al-Sunnah serta hasil karya ilmuwan muslim yang berbahasa Arab. Untuk dapat memiliki kemampuan membaca dan memahami teks bahasa Arab yang tidak bersyakl, membutuhkan perangkat ilmu yang mendukung, setidaknya ilmu Nahwu, ilmu Sharaf dan penguasaan Mufradat (Kosa kata).Di Desa Kempek kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon terdapat sebuahpesantren salaf dengan nama Majlis Tarbiyatul Mubtadi-ien (MTM). Di pesantren ini sangat mengedepankan pentingnya pembelajaran Ilmu Nahwu dan Sharaf, sehingga ada 5 kitab nahwu klasik secara berturut-turut dipelajari dan menjadikannya sebagai nama kelas dari 7 jenjang kelas yang ada. Hal di atas dipertegas oleh pandangan masyayikh pesantren ini, dengan menjuluki kedua ilmu sebagai ilmu alat untuk dapat menguasai kitab kuning, sehingga jika ada seorang alim yang membaca literatur berbahasa Arab, kemudian keliru membaca syaklnya maka kepakaran beliau dalam ilmu agama sangatdiragukan.Penelitian ini merupakan upaya investigasi terhadap pembelajaran Nahwu dan Sharaf di Pesantren Majlis Tarbiyatul Mubtadi-ien (MTM) Kempek Gempol Cirebon dalam rangka menemukan pola pembelajarannya serta implikasinya terhadap kemampuan santri dalam membaca literatur berbahasa Arab kontemporer. Hal ini karena penggunaan kedua ilmu tersebut sudah disepakati oleh para ahli bahasa Arab berfungsi sebagai alat untuk membantu agar dapat membaca literatur berbahasa Arab yang tidak bersyakl, baik kitabklasik maupun wacana kontemporer. Oleh karenanya kedua ilmu tersebut sering dikenal dengan sebutan ilmu alat. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal lain yang turut serta mendukung keberhasilan pembelajaran keterampilan membaca (Qira’ah) tersebut. Dari hasil tes yang sudah dilakukan diketahui bahwa tidak seluruh santri kelas Alfiyah Tsaniyah dapat memberikan syakl secara tepat pada kata yang sesuai dengan jenis kata dalam konteks (penerapan ilmu sharaf). Selain itu tidak semua dari mereka membubuhi harokat akhir dengan benar, yaitu sesuai dengan kedudukan kata (I’rab) dalam kalimat tersebut (penerapan ilmu nahwu), Bahkan dapat dikatakan bahwa dari sejumlah responden tersebut tidak ada seorangpun yang tidak membuat kekeliruan dalam memberikan syakl. Terlebih lagi ketika mereka menjelaskan fahm al-maqru dengan menterjemahkan teks. Mereka dapat menterjemahkan hanya beberapa baris saja dan kurang mengena pada yang dimaksud oleh teks tersebut, terlebih lagi ada di antara mereka yang sama sekali tidak menterjemahkannya. Penelitian ini merekomendasikan untuk menyederhanakan gramatika bahasa Arab dalam bentuk yang lebih simple dan lebih mudah difahami sehingga menjadi fungsional, yaitu dapat membantu untuk dapat memberi syakl pada teks gundul .dan mampu memahami teks tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan cara memasukkan gramatika yang menjadi target ke dalam teks dialog atau teks wacana. Dalam mengenalkan istilah yang terdapat dalam nahwu, juga melalui konteks susunan bahasa. Artinya bukan mengajarkan kaidah dulu baru contoh, tapi terlebih dahulu memberikan teks yang didalamnya ada gramatika yang menjadi target.