PENGEMBANGAN EKOWISATA GEDUNG PERUNDINGAN LINGGARJATI KUNINGAN DI MASA NEW NORMAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEKITAR DALAM PERSPEKTIF MAQASHID ASY-SYARI’AH

Main Author: Siti Aisyah,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.syekhnurjati.ac.id/9708/1/AWALAN%20DLL.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/9708/2/BAB%20I.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/9708/3/BAB%20V.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/9708/4/DAPUS.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/9708/
http://web.syekhnurjati.ac.id
Daftar Isi:
  • Kegiatan kepariwisataan khususnya kepada bentuk wisata khusus yaitu Ekowisata merupakan industri pariwisata mampu mendongkrak daerah tersebut dari keterbelakangan dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan utama. Namun, fenomena lain terlihat pada salah satu pedagang sekaligus masyarakat sekitar wisata gedung perudingan linggarjati yang tidak begitu merasakan manfaat ataupun keuntungan adanya pengembangan ekowisata gedung perudingan linggarjati. Dan dari segi lingkungan masih belum maksimalnya pengelolaan sampah dari adanya ekowisata gedung perundingan linggarjati seperti sampah hanya ditumpuk, dipilah, kemudian di bakar serta tidak adanya tempat sampah non organik-organik atau tempat TPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan Ekowisata Gedung Perundingan Linggarjati dalam perspektif Maqashid asy-Syari’ah dan Implikasi terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar dalam perspektif Maqashid asy-Syari’ah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dengan cara interview (wawancara), observasi dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini: Pertama, upaya yang dilakukan pihak pengelola dan masyarakat dalam pengembangan Gedung Perundingan Linggarjati di masa new normal yaitu dengan cara menjaga kebersihan kawasan wisata, bergotong royong dan menerapkan protokol kesehatan. Kedua, Implikasi pengembangan ekowisata Gedung Perundingan Linggarjati Kuningan di masa new normal terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar dalam perspektif Maqashid Asy- Syari’ah yaitu berpengaruh pada harta (hifdzul al-mal) dan menjaga jiwa (hifdzul an-nafs) karena adanya pengembangan ekowisata masyarakat terbantu dari segi ekonomi dan dari aspek menjaga jiwa (hifdzul an�nafs) karena masyarakat memperoleh pendapatan, membuka peluang usaha, menyerap tenaga kerja dan memberikan keuntungan dari ekowisata maka mereka dapat memenuhi kebutuhannya sehingga dapat membayar biaya sekolah anak, terhindar dari kelaparan, mampu berobat ketika mereka sakit.