PENGEMBANGAN WISATA RELIGI BUYUT TRUSMI TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TRUSMI WETAN KABUPATEN CIREBON BERDASARKAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
Main Author: | Nur Komariah, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.syekhnurjati.ac.id/9654/1/1808202052_1_cover.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/9654/2/1808202052_2_bab1.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/9654/3/1808202052_6_bab5.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/9654/4/1808202052_7_dafpus.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/9654/ http://web.syekhnurjati.ac.id |
Daftar Isi:
- Indonesia memiliki banyak potensi serta peluang yang besar untuk menjadi sebuah destinasi wisata bagi bangsa lain, karena Indonesia memiliki keindahan budaya dan daya tarik. Keragaman budaya dan religi di Indonesia berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata budaya dan religi. Kementerian Pariwisata menilai Cirebon memiliki potensi destinasi wisata yang lengkap yaitu budaya, alam, religi, kuliner maupun sejarah. Pengembangan obyek wisata religi Makam Ki Buyut Trusmi diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap daerah dan mendorong masyarakat sekitar dalam peluang usaha. Penelitian ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut tentang analisis Pegembangan Wisata Religi Buyut Trusmi Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Trusmi Wetan Kabupaten Cirebon Berdasarkan Hukum Ekonomi Syariah, jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yakni mendeskripsikan fenomena-fenomena dari sudut atau perspektif informan. data yang dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini, yaitu Pertama, Terdapat beberapa pengelolaan objek wisata religi makam Ki Buyut Trusmi Desa Trusmi Wetan Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, diantaranya: menerapkan fungsi manajemen, seperti perencanaan yang bahwasanya mempunyai perencnaan yang matang untuk menjaga eksistensi Makam Ki Buyut Trusmi. Dalam struktur organisasi yang ada pada pengelolaan Makam Ki Buyut Trusmi dijalankan sepenuhnya oleh garis keturunan. Pada pelaksanaanya sudah dijalankan oleh kuncen, Ini terlihat ketika kuncen memantau langsung pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang disana ketika kegiatan acara. Serta pengawasan di Makam Ki Buyut Trusmi sudah baik terlealisasinya semua kegiatan program kerja dengan sangat baik. Kedua, Dampak perekonomian terhadap peningkatan ekonomi masyarakat secara umum, baik dari pedagang kecil hingga ke pedagang dalam skala besar sama-sama mampu menghasilkan keuntungan. Ekonomi masyarakat secara tidak langsung berpengaruh baik area yang berdekatan dengan makam ataupun masih dalam ruang lingkup area Plered. Masyarakat yang berada disekitar area makam lebih mengutamakan momentum acara untuk mendapatkan hasil yang lebih seperti, memayu (pergantian atap), 1 suro, muludan, syawalan 1, dan juga kegiatan ganti sirab 4 tahun sekali. Ketiga, Kekayaan tradisi, budaya, agama dan adat istiadat masyarakat inilah yang melatarbelakangi adanya Makam Ki Buyut Trusmi bahwa pengembangan wisata religi makam Ki Buyut Trsumi ini sudah semaksimal mungkin memenuhi ketentuan syariah dan syarat Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).