MAKNA SIMBOLIK RITUAL KEPALA KERBAU DALAM TRADISI NADRAN DI DESA ERETAN KULON, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU
Main Author: | MAISCA KIREA ZAHRA SALSABILLAH, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.syekhnurjati.ac.id/7876/1/1.%20Cover%20DLL.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/7876/2/2.%20BAB%20I.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/7876/3/6.%20BAB%205.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/7876/4/7.%20DAFUS.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/7876/ |
Daftar Isi:
- Nadran berasal dari kata Nadar yang artinya berjanji. Tujuan dilaksanakannya Nadran di desa Eretan Kulon adalah sebagai bentuk rasa syukur dari para nelayan kepada Allah SWT atas nikmat tangkapan ikan selama satu tahun penuh, dan juga mengharapkan kelancaran dan banyak mandapatkan ikan ditahun yang akan datang. Fokus penelitian ini adalah Ritual Kepala Kerbau dimana Kepala Kerbau adalah puncak dari semua prosesi yang ada dalam tradisi Nadran di desa Eretan Kulon. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan Makna Simbolik Ritual Kepala Kerbau dalam Tradisi Nadran di desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun penelitian ini merujuk pada hasil observasi, wawancara, dan kajian dokumen. Sedangkan teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teori Filsafat Moral mengenai makna simbolik dan nilai-nilai dari sebuah tradisi dan ritual Jawa. Penelitian ini menerangkan bahwa tradisi Nadran atau pesta laut yang ada di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandaghaur, Kabupaten Indramayu masih terus dilestarikan oleh masyarakat. Tradisi Nadran disimbolkan dengan Ritual Kepala Kerbau sebagai tanda Nadran sudah resmi dilaksanakan karena proses ritual kepala kerbau merupakan prosesi utama dari pelaksanaan Nadran. Prosesi�prosesi nadran yang lainnya sendiri diantaranya wayang, sandiwara, organ tungal, pasar malem selama satu minggu, tumpeng dan sesaji.