Pemanfaatan Buah Bintaro Sebagai Biopestisida dalam Penanggulangan Hama pada Tanaman Padi di Kawasan Pesisir Desa Bandengan Kabupaten Cirebon The Utilization of Bintaro Fruit as Biopesticides for Pest Control of Rice Plant in Coastal Area of Bandengan Village, Cirebon Regency

Main Author: Kartimi,
Format: BookSection PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: FKIP Universitas Muhammadiyah , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.syekhnurjati.ac.id/4324/1/2.%20Prosiding%20UMM%202015.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/4324/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mengkaji potensi dan pemanfaatan buah bintaro di desa Bandengan Kabupaten Cirebon, 2) mengkaji cara membuat ekstrak buah bintaro sebagai biopestisida, dan 3) mengkaji pengaruh ekstrak buah bintaro sebagai biopestida terhadap efek mortalitas dan perkembangan hama tikus. Penelitian dilakukan di wilayah pesisir Desa Bandengan Kabupaten Cirebon. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Jurusan TIPA Biologi Fakultas ilmu Keguruan dan Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Bagian tanaman bintaro yang digunakan sebagai ekstrak adalah daging buah, biji,dan kulit. Penelitian mengunakan metode umpan paksa (Forced feeding test). Rancangan percobaan yang di gunakan adalah pemberian umpan paksa hasil ekstraks tanaman bintaro terhadap hama (tikus) menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan ulangan dilakukan sebanyak 3 kali, dengan berbagai larutan uji ekstraksi bintaro, pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, pengamatan di lakukan selama 8 hari dengan melihat jumlah tikus yang mati. Analisis data dilakukan dengan menggunakan dengan uji anova. Diduga kandungan kimia yang terdapat dalam ekstrak bintaro mampu memberikan efek biopestisida terhadap mortalitas tikus. Kandungan kimia racun cerberrin dalam buah Bintaro sangat bersifat mematikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bintaro berpengaruh secara signifikan terhadap mortalitas tikus. Ekstrak bintaro untuk semua konsentrasi memberikan pengaruh yang nyata terhadap mortalitas tikus. Ekstrak buah bintaro memiliki efek biopestisida paling kuat pada pelarut n-heksana dibandingkan pelarut yang lainnya. Tidak terdapat perbedaan pengaruh ekstrak bintaro terhadap mortalitas tikus pada pelarut n-heksana, etyl asetat, aseton, dan aquades