Perkembangan Tradisi Keagamaan Dan Pemaknaannya Pada Situs Keramat Plangon Di Kelurahan Babakan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon Tahun 1960-2022

Main Author: Rukhanah,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.syekhnurjati.ac.id/10016/1/1708301004_1_cover.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/10016/2/1708301004_2_bab1.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/10016/3/1708301004_6_bab5.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/10016/4/1708301004_7_dafpus.pdf
http://repository.syekhnurjati.ac.id/10016/
http://web.syekhnurjati.ac.id
Daftar Isi:
  • Situs Keramat Plangon adalah salah satu peninggalan sejarah Islam di Cirebon, di dalamnya terdapat dua makam yaitu makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan, karena adanya kepercayaan masyarakat Cirebon yang menganggap makam adalah sebuah tempat yang sakral, maka menyebabkan adanya dua tradisi ziarah yang berkembang di Situs Keramat Plangon tersebut yaitu Tradisi Rajaban dan Tradisi Syawalan. Metode penelitian yang dilakukan pada penyusunan skripsi ini adalah metode penelitian sejarah melalui empat tahapan yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Adapun dalam penulisan ini mengkaji seputar sejarah Situs Keramat Plangon dan makna tradisi keagamaan di Situs Keramat Plangon. Sejarah Situs Keramat Plangon tidak terlepas dari peran Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan. Tradisi yang berkembang yaitu Tradisi Syawalan dan Tradisi Rajaban. Tradisi-tradisi ini merupakan tradisi ziarah kubur yang memiliki rangkaian ritual berupa membakar kemenyan, tawassul dan tahlil, serta menabur bunga pada Tradisi Rajaban sedangkan pada Tradisi Syawalan ritual yang ada pada tradisi Rajaban ditambah dengan dua ritual lain yaitu ganti kelambu dan memberi sesajen. Dari ritual-ritual tersebut terdapat makna-makna tersendiri antara lain sebagai wewangian, sebagai penghormatan kepada leluhur, peringan siksa kubur dan mendapat ampunan, bentuk memuliakan leluhur, dan memberi kepada sesama makhluk.