Peran Partai Tionghoa Indonesia (PTI) Dalam Pergerakan Nasional (1932-1942) AD/ART, Kemajuan Dan Kemunduran, Serta Pembauran dengan Pejuang Pribumi
Main Author: | Nasrul Arifin Nur, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.syekhnurjati.ac.id/10015/1/1808301027_1_cover.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/10015/2/1808301027_2_bab1.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/10015/3/1808301027_6_bab5.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/10015/4/1808301027_7_dafpus.pdf http://repository.syekhnurjati.ac.id/10015/ http://web.syekhnurjati.ac.id |
Daftar Isi:
- Minimnya tulisan yang membahas mengenai peran etnis Tionghoa menjadikan kurangnya pemahaman kita akan peran mereka dalam kancah sejarah pergerakan perjuangan di Indonesia. Adanya Partai Tionghoa Indonesa merupakan salah satu daya tarik peneliti untuk membahas lebih lanjut mengenai etnis Tionghoa. Adapun tujuan penulisan adalah mengetahui penjelasan mengenai bagaimana peran etnis Tionghoa dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan awal kedatangan etnis Tionghoa ke Nusantara, menjelaskan Ad/Art Partai Tionghoa Indonesia, kemajuan dan kemunduran Partai Tionghoa Indonesia (PTI) di Indonesia, dan menjelaskan Pembauran Partai Tionghoa Indonesia dalam kancah pergerakan Nasional di Indonesia. Adapun langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Heurstik, 2. Kritik, 3. Interpretasi, dan 4. Historiogtafi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka penulis meraik kesimpulan mengenai Sejarah Partai Thionghoa Indonesia (PTI) Dalam Pergerakan Nasioanal (1932-1942) sebagai berikut. Pertama, AD/ART, Patai Thionghoa Indonesia memiliki tujuan untuk berpartisipasi mensejahterahkan masyarakat Indonesia tanpa membedakan warna kulit, suku, ras, dan bangsa. Kedua, Kemajuan PTI terjadi pada kurun waktu 1932-1942. Pada waktu itu, PTI mempunyai masa yang cukup banyak. Simpatisme nya pun bukan hanya berasal dari orang-orang Thionghoa, melainkan dari golongan bumi putera. Kemudian mengalami fase kemuduran sejak jepang masuk pada tahun 1942. Ketiga. Pembauran PTI dengan organisasi pergerakan nasional di Indonesia mengalami pasang surut yang begitu tajam. Pada mulanya, pembauran antara PTI dengan organisasi-organisasi pergerakan Nasional cukup sulit. bahkan keduanya sangat renggang. Namun kemudian harmonis.