Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X
Main Authors: | Riyani, Dwi Desta; Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Febianti, Evi; Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Ilhami, Muhammad Adha; Universitas Sultan Ageng Tirtayasa |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Teknik Industri Untirta
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jti/article/view/360 https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jti/article/view/360/259 |
Daftar Isi:
- PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan produk berupa kabel fiber optic digunakan untuk keperluan telekomunikasi. Dalam proses produksinya, perusahaan menerapkan sistem Job Order. Diterapkannya sistem produksi tersebut menyebabkan rencana produksi agak sulit untuk diprediksi karena permintaan yang tidak tetap (berfluktuasi) dan tidak pasti (probabilistik) yang akan menyebabkan timbulnya variansi yang merupakan sumber penyimpangan dari rencana yang telah dibuat. Saat ini, perusahaan menerapkan sistem persediaan periodic review di mana pembelian bahan baku fiber natural SMF biasanya dilakukan setiap 3 minggu sekali di mana jumlah pemesanannya tidak tetap yaitu berkisar antara 20.000–50.000 kilometer dalam satu kali pemesanan dengan leadtime tetap yaitu 2 minggu. Kebijakan seperti ini perlu mendapatkan evaluasi secara berkala dan terus–menerus mengingat pola permintaan yang selalu berubah. Karakteristik kebijakan persediaan model P yaitu pemesanan dilakukan menurut suatu selang interval waktu yang tetap dan ukuran lot pemesanan antara satu pemesanan dengan pemesanan lain berubah–ubah. Kriteria kinerja yang menjadi fungsi tujuan dari model P yaitu meminimasi ekspetasi ongkos total inventori. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi menggunakan model P dengan back order untuk mendapatkan kebijakan yang optimal seperti waktu pemesanan, besar persediaan maksimum dan besarnya safety stock yang dapat menghasilkan ongkos total persediaan yang minimal. Dari hasil perhitungan model P didapatkan kebijakan yang optimal pada iterasi ke-12 yaitu waktu pemesanan dilakukan setiap 51 hari, persediaan maksimum perusahaan sebesar 175.237 kilometer per tahun dan safety stock sebesar 108.588 kilometer per tahun dengan nilai ongkos total persediaan sebesar $ 3.736.712 per tahun. Hasil kebijakan tersebut kemudian disimulasikan untuk nantinya dibandingkan antara usulan berdasarkan kebijakan hasil perhitungan model P dengan kebijakan kondisi awal perusahaan. Simulasi dilakukan untuk mengetahui ongkos total persediaan baik untuk kebijakan kondisi awal maupun usulan dan dilakukan sebanyak 10 replikasi. Berdasarkan perbandingan hasil simulasi, diperoleh bahwa ketentuan persediaan usulan yang dihitung dengan menggunakan model P merupakan ketentuan persediaan yang lebih baik, karena ongkos total persediaan yang dihasilkan lebih kecil daripada ongkos total persediaan awal.