Daftar Isi:
  • Oleoresin kayu manis adalah hasil ekstraksi menggunakan pelarut etanol yang berwarna merah kecoklatan, kental, dan beraroma tajam khas kayu manis. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi operasi ekstraksi berdasarkan berat rendemen maksimum dan mengetahui komponen-komponen kimia dalam oleoresin kulit kayu manis menggunakan analisa GCMS QP.2010S SHIMADZU. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah ekstraksi 20 gram kulit kayu manis kering yang sudah dihaluskan dengan ukuran -20+30 mesh, -40+50 mesh dan -80+90 mesh menggunakan pelarut etanol. Perbandingan berat partikel kulit kayu manis dan etanol sebesar 1 : 4, 1 : 5, 1 : 6, suhu ekstraksi adalah 40oC, 50oC, 60oC dengan kecepatan pengadukan sebesar 700 rpm selama 6 jam. Tahap kedua adalah proses pemurnian dengan distilasi pada suhu 78C selama 6 jam. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, rendemen terbesar adalah 36% pada perbandingan berat kayu manis dan pelarut 1:5, suhu ekstraksi sebesar 60C dan ukuran partikel sebesar -50+60 mesh. Komponen kimia yang terdeteksi adalah 26 senyawa dan komponen kimia terbesar adalah 9,12-octadecadienoic sebesar 41,297%, hexadecanoic acid 15,311% dan octadecadien sebesar 14,9401%.