Main Authors: | Oediyani, Soesaptri, Firdaus, Elma; Jurusan Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/ju-tek/article/view/5861 https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/ju-tek/article/view/5861/4206 |
Daftar Isi:
- Kurangnya upaya pemanfaatan bahan baku lokal dalam pembuatan besi baja dan ketergantungan produsen besi baja lokal terhadap bahan baku impor mengakibatkan rendahnya daya saing produsen besi baja lokal. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimalisasi pengunaan bahan baku lokal. Salah satunya melalui penelitian mengenai potensi bahan baku lokal sebagai bahan baku industri besi baja di Indonesia. Pasir besi merupakan salah satu bahan baku pembuatan besi baja yang berpotensi dieksplorasi. Salah satu sumber pasir besi lokal yang berpotensi dieksplorasi adalah pasir besi di daerah Cilacap. Selain karena cadangan pasir besi di daerah Cilacap cukup banyak yaitu 744.678,85 ton, kandungan Fe pasir besi tersebut relatif baik yaitu 51-56% untuk dilakukan benefisiasi kemudian direduksi sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja. Pasir besi dicampur dengan batubara dengan variasi jenis binder (bentonit dan dekstrin) dan batu kapur kemudian dibentuk menjadi briket lalu di reduksi. Proses reduksi menggunakan Muffle Furnace dengan variasi waktu tahan 15, 30, 45, 60, 75, 90 dan 120 menit kemudian binder bentonit dan dekstrin pada temperatur 950C. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menaikkan waktu tahan maka akan menaikkan % metalisasi. Metalisasi terendah terdapat pada waktu tahan 15 menit yaitu 63,97% dengan binder bentonit. Sedangkan % metalisasi tertinggi pada saat waktu tahan 120 menit dengan binder dekstrin yaitu 71,68%.