Analisis Pola Pergerakan Penduduk dalam Mengkonsumsi Fasilitas Sosial di Kawasan Pinggiran Kota (Studi Kasus: Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar)
Main Author: | Astuti, Puji; Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Riau |
---|---|
Format: | Article Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jurnal Saintis
, 2017
|
Online Access: |
http://jurnal.uir.ac.id/index.php/JS/article/view/798 |
Daftar Isi:
- Lahan terbangun di kota semakin melebar melampaui batas administrasi kota karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk. Kota Pekanbaru juga mengalami hal yang sama sehingga daerah-daerah yang bukan termasuk wilayah administrasi Kota Pekanbaru pun ikut terkena imbasnya. Sebagian besar kawasan tersebut dijadikan tempat bergerak permukiman termasuk di daerah kecamatan Siak Hulu, sehingga kebutuhan akan aktifitas sosial masyarakat diduga tidak dapat terpenuhi secara optimal. Untuk mengidentifikasi pola pergerakan dalam mengkonsumsi fasilitas sosial di kawasan pinggiran Kota Pekanbaru diadakan penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk menggali informasi dan pendapat dari responden di lokasi penelitian tentang alasan-alasan responden di suatu daerah permukiman yang terdapat di perbatasan dan pinggiran.Untuk analisis faktor pemilihan lokasi pemukiman digunakan metode pendekatan deduktif. Pendapat dominan dari responden merupakan cerminan lokasi yang paling ideal dan mengindikasikan bagaimana pola pergerakan mengkonsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di permukiman pinggiran untuk kegiatan yang menggunakan fasilitas sosial. Sampel penduduk diperoleh dari rumah tangga yang ada di wilayah penelitian yaitu rumah tangga Desa Tanah Merah, Desa Pandau Jaya dan Desa Kubang Jaya. Desa-desa tersebut akan diobservasi dengan penyebaran kuesioner dengan teknik purposive random sampling yang artinya sample diambil secara acak untuk suatu tujuan. Tingkat keterkaitan (ketergantungan) antara kawasan pinggiran dengan kawasan pusat Kota Pekanbaru dalam mengkonsumsi fasilitas sosial yang berskala lebih kecil atau dalam lingkup desa, secara umum menunjukan proporsi yang relatif tinggi, hal ini ditunjukan dari besarnya persentase penduduk yang mengkonsumsi fasilitas pendidikan SMU, Perguruan Tinggi (PT)/ Akademi, fasilitas tersier dan sekunder, fasilitas rekreasi/liburan, yang persentasenya rata-rata lebih dari 30 %. Terdapat gejala bahwa penduduk kawasan pinggiran tidak selalu mengkonsumsi fasilitas sosial terdekat. Kata kunci : Kawasan Pinggiran Kota, Fasilitas Sosial, Konsumsi, Pola Pergerakan