Berkala arkeologi sangkhakala vol. 15 no. 2, November 2012

Main Authors: Restiyadi, Andri, Nasoichah, Churmatin, Hidayati, Dyah, Wiradnyana, Ketut, Setiawan, Taufiqurrahman, Simatupang, Defri Elias, Susilowati, Nenggih
Format: Book PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Arkeologi Medan , 2012
Subjects:
Online Access: http://repositori.kemdikbud.go.id/8633/1/Sangkhakala_Vol.15_No.2-2012_set%203.pdf
http://repositori.kemdikbud.go.id/8633/
Daftar Isi:
  • Adapun uraian dalam kajian dimaksud terbagi atas dua bagian yaitu bahasan yang merupakan hasil penelitian dan bahasan yang merupakan tinjauan. Adapun bahasan yang merupakan hasil penelitian diawali dengan bahasan Andri Restiyadi melalui pembacaan desain komunikasi visual pada relief cerita Kṛṣṇa di Candi Lara Jonggrang. Kajian aspek desain visual sangat jarang dijadikan topik bahasan pada relief candi secara umum. Kajian ini sangat penting dilakukan dalam kaitannya dengan pemahaman akan proses kreatif seniman. Selanjutnya Churmatin Nasoichah menguraikan verklaring dalam kaitannya dengan tanda bukti melakukan perpindahan atau mobilitas sosial yang berbeda pada awal abad ke-20. Dalam kajian etnoarkeologi, Dyah Hidayati membahas perihal ―Kotak Emas‖ yang dalam istilah lokal masyarakat Dairi, Sumatera Utara menyebut bangunan megalitik yang berkaitan dengan fungsinya dengan penguburan dalam tradisi megalitik. Selanjutnya Ketut Wiradnyana, membahas budaya hoabinh dalam kaitannya dengan hubungan sebaran sumatralith dengan sungai dan situs hunian, dimana diindikasikan adanya arah jelajah dari daratan rendah (Situs Bukit Kerang Percut) ke dataran tinggi Tanah Karo atau sebaliknya adanya arah jelajah dari dataran tinggi ke dataran rendah. Taufiqurrahman Setiawan menutup bahasan hasil penelitian melalui pemukiman gua di Sub-Cekungan Payakumbuh yang merupakan lokasi yang ideal digunakan sebagai pemukiman masa prasejarah melalui pola sebaran gua dan pemanfaatannya.