Jejak kolonial di Buton, Sulawesi Tenggara

Main Authors: Andika, Saputra, Purnamasari, Nurul Adliyah
Format: Lainnya NonPeerReviewed Image
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan
Subjects:
Online Access: http://repositori.kemdikbud.go.id/19928/1/POSTER-20203-1200x650.png
http://repositori.kemdikbud.go.id/19928/
Daftar Isi:
  • Buton adalah sebuah pulau di Sulawesi Tenggara. Dalam perjalanan sejarahnya, Buton pernah menjadi salah satu daerah jajahan bangsa Belanda di Indonesia. Buton dipilih karena memiliki lokasi strategis dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Jejak kolonial Belanda di Buton dapat ditemukan tersebar di Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, dan Kota Baubau. Karakter kolonial dapat terlihat jelas terutama di sekitar Jalan Balai Kota dan Jalan Letter Buton di Kota Baubau dengan ditandai adanya beberapa bangunan kolonial yang masih berdiri antara lain bekas kantor asisten residens, rumah jabatan asisten residens, perumahan opsir KNIL, rumah kontrolir, kantor pos kolonial, pasangrahan kalangan atas, rumah jabatan dokter Belanda, lapangan merdeka, dan Letter Buton. Belanda mulai menetap di Kota Baubau setelah perjanjian Asyikin Brugman pada tanggal 8 April 1906. Di pesisir Kota Baubau dapat ditemukan jejak kolonial Belanda yang dibangun pada masa tersebut, antara lain rumah jabatan pegawai kolonial, rumah sakit, lapangan tenis, rumah jabatan bintara Belanda, penjara, gereja di Jalan Jendral Sudirman, Kantor Doane di Pelabuhan Murhum, pemakaman Tionghoa dan Belanda di Tanah Abang, dan pasangrahan kalangan bawah serta sekolah tionghoa di Jalan Kartini. Di tengah kota, perempatan Jalan Kartini dan Jalan Jendral Sudirman, Belanda membangun sebuah taman kota bernama Keboen Raja dengan air mancur di tengah-tengah taman. Tidak hanya fasilitas untuk pihak pemerintah kolonial, Belanda juga membangunkan istana untuk Sultan Buton yang dikenal dengan sebutan Kamali Baubau. Rumah jabatan Bonto Ogena di Jalan Sultan Hasanuddin, kantor dan rumah jabatan Kepala Distrik Bungi di Jl. Diponegoro juga turut dibangun Belanda yang masih dapat dijumpai hinggs sekarang ini.