Pembelajaran multikeaksaraan "monopoli aksara" bagi masyarakat desa
Main Author: | Kemendikbud, BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Selatan |
---|---|
Format: | Book PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Sulawesi Selatan
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.kemdikbud.go.id/18438/1/pembelajaran-multikeaksaraan-monopoli-aksara-bagi-masyarakat-desa%20%281%29.pdf http://repositori.kemdikbud.go.id/18438/ |
Daftar Isi:
- Program seperti ini menjadi penting untuk dikembangkan utamanya dalam pembentukan karakter bangsa kita yang akhir-akhir ini mulai memudar dalam tatanan masyarakat, berbangsa maupun bernegara. Pengembangan pendidikan keaksaraan harus dikembangkan untuk memperkuat keberaksaraan masyarakat bukan hanya kemandirian dan kewirausahaan melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan; agama, olahraga kesehatan, budaya, Iptek, dan profesi/pekerjaan melalui pendidikan multikeaksaraan. Pendidikan multikeaksaraan adalah kelanjutan program keaksaraan dasar, program tersebut sangat penting dilakukan untuk pelestarian atau pemeliharaan kemampuan keaksaraan dasar sehingga tidak buta aksara kembali. Melalui program pendidikan multikeaksaraan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Calistung peserta didik sehingga mampu mengembangkan diri, wawasan, keterampilan melalui berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian peserta didik tidak diragukan lagi untuk memasuki dunia kerja yang semakin membutuhkan persaingan pengetahuan maupun keterampilan. Melalui pembelajaran multikeaksaraan, media permaianan monopoli aksara ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh lembaga penyelenggara program keaksaraan seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang telah beralih nama menjadi satuan Pendidikan Nonformal untuk mengoptimalkan program pendidikan multikeaksaraan dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan situasi kondisi dan kebutuhan masyarakat.