Pewarisan nilai budaya lembaga pendidikan adat sebagai upaya penguatan pendidikan karakter
Main Authors: | Marjanto, Damardjati Kun, Ulumuddin, Ihya, Witjaksosno, Unggul, Efaria, Linda, Sumiyati, Sumiyati, Waspodo, R. Muktiono |
---|---|
Other Authors: | Makmur, Ade, Zamjani, Irsyad, Biantoro, Sugih, Julizar, Kaisar |
Format: | Book PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.kemdikbud.go.id/18056/1/6.%20Kajian%20Pranata%20Pendidikan%20Adat_Damar.pdf http://repositori.kemdikbud.go.id/18056/ http://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/produk/buku/detail/3132387C323031392D31322D30342031303A30333A3430 |
Daftar Isi:
- Sebagai sebuah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya, di berbagai daerah dapat ditemukan bentuk-bentuk pranata pendidikan adat yang telah berlangsung hingga saat ini, dan dapat berguna untuk pembentukan karakter masyarakat, khususnya bagi generasi muda. Oleh karena itu, penelitian “Pola Pewarisan Nilai Budaya Lembaga Pendidikan Adat sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter” ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif kegiatan untuk Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang sekarang ini sedang masif dilakukan oleh pemerintah melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah. Sebagai misal: Langgâr di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur; Truna Nyoman di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali; Kariya di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, Pewarisan nilai-nilai budaya di Komunitas Adat Cigugur, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat; dan Sekolah Adat Samabue (SAS) di Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat; yang semuanya dapat dijadikan praktik baik (best practices) pewarisan nilai-nilai budaya bagi generasi selanjutnya. Para pengelola dan penyelenggara pranata pendidikan adat di lima daerah tersebut tidak banyak tahu tentang program Penguatan Pendidikan Karakter yang digagas dan dijalankan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun dalam pengajarannya, lima nilai utama PPK (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas) semuanya telah ditransmisikan kepada para peserta didik melalui pembiasaan dan juga pemberian nasihat-nasihat.