ARGUMEN TELEOLOGIS EKSISTENSI TUHAN: ANALISIS ECO-PHILOSOPHY DALAM FILSAFAT ISLAM
Main Author: | SUPIAN |
---|---|
Other Authors: | R. Mulyadhi Kartanegara, Amsal Bakhtiar |
Format: | doctoralThesis |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/45085 |
Daftar Isi:
- Disertasi ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang erat antara argumen dan keyakinan teleologis dengan krisis ekologis serta solusinya. Hilangnya pandangan dan keyakinan tentang teleologis alam semesta secara teoritis-filosofis merupakan salah satu dasar terjadinya kerusakan lingkungan dan alam semesta, sehingga restorasi keyakinan teleologis alam semesta dan hubungannya dengan nilai-nilai ekologis akan memainkan peran penting dalam konservasi dan penyelamatan alam dan lingkungan hidup dari krisis. Dan argumen teleologis yang mengandung nilai spiritual dan keyakinan kepada eksistensi Tuhan memiliki implikasi dan konsekuensi ekologis yang harus menjadi sikap dan gaya hidup dalam mewujudkan relasi harmonis antara Tuhan, manusia dan alam semesta. Disertasi ini mendukung serta menguatkan pendapat Henryk Skolimowski (1981), Seyyed Hossein Nasr (1976), Cafer Sadik Yaran (2003), Mulyadhi Kartanegara (2009), dan Roger Scruton (2013) yang menyatakan bahwa pemikiran filosofis yang hanya percaya kepada hukum mekanistik dan seleksi alamiah, dan menganggap alam semesta hanya sebagai objek materialistik, melahirkan sikap dominasi dan eksploitasi manusia terhadap alam semesta, dan melahirkan worldview yang keliru dalam memahami alam semesta serta menghilangkan nilai- nilai spiritual. Hal tersebut merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan dewasa ini, sehingga diperlukan filsafat yang berorientasi ekologis (eco-philosophy) yang menghadirkan nilai-nilai spiritualitas sebagai basisnya. Disertasi ini berbeda dengan Arne Naess (2003) tentang deep ecology dan A. Sonny Keraf (2010) tentang kearifan lokal. Disertasi ini menekankan bahwa manusia tetap menjadi makhluk yang istimewa dari makhluk lainnya, tetapi keistimewaan itu justru menjadi beban bagi manusia dan berkewajiban untuk memelihara dan melestarikan alam semesta dengan basis spiritualitas dan keyakinan teleologi kosmis. Disertasi ini menggunakan analisis filosofis-komparatif, dengan mengkomparasikan pemikiran theisme dan atheisme, filsafat yang berorientasi ekologis dan yang tidak berorientasi ekologis untuk kemudian diambil kesimpulan. Sumber utamanya adalah karya Henryk Skolimowski, Eco Philosophy: Designing New Tactics for Living. Didukung dengan buku-buku Filsafat Islam serta karya-karya lain yang berkaitan dengan kajian argumen teleologis dan eco-philosophy.