Peran komisi perlindungan anak Indonesia dalam melindungi anak dari eksploitasi tenaga kerja di bawah umur (analisis data kasus di KPAI 2011-2017)
| Main Author: | Bella Oktavia Kusumawardanie |
|---|---|
| Other Authors: | M. Asrorun Ni’am |
| Format: | bachelorThesis |
| Bahasa: | ind |
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44103 |
Daftar Isi:
- Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar eksploitasi tenaga kerja anak yang terjadi di Indonesia, langkah-langkah yang dilakukan oleh KPAI sebagai lembaga independen yang menaungi anak-anak di Indonesia dan juga dampak dan faktor yang terjadi akibat dari eksploitasi tenaga kerja anak. penelitian ini bersifat library research, mengkaji hasil data base dan wawancara yang didapat dari instansi terkait lalu mendeskripsikan serta mengaitan dengan undang-undang yang belaku untuk mendukung penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach), Dalam penelitian ini menggunakan tiga bahan hukum yang digunakan yakni, bahan hukum primer terdiri dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Revisi dari Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang perlindungan Anak dan aturan perundang-undangan lain yang terkait, bahan hukum sekunder terdiri dari publikasi tentang hukum dalam kepailitan meliputi buku-buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, dan komentar-komentar atas kasus yang terjadi, bahan non hukum terdiri dari buku-buku mengenai Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Politik, Filsafat atau laporan-laporan penelitian non-hukum. Hasil penelitian menunjukan terjadinya kenaikan pada tahun 2011 hingga tahun 2015 yang mencapai 20% serta terjadi penurunan pada tahun 2016-2017 sebanyak 3% yang dimana tingkat eksploitasi yang terjadi masih sangat tinggi khususnya di daerah perbatasan serta langkah penanganan yang dilakukan oleh KPAI sebagai lembaga pengawas dalam mengawasi penanganan kasus yang terjadi, pengawasan dalam pembinaan, dan pengawasan rujukan tempat untuk pembinaan.