Representasi Identitas Diri Transgender Dalam Film Bulu Mata
Main Author: | Yuandita Lestari |
---|---|
Other Authors: | Rubiyanah |
Format: | bachelorThesis |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/43787 |
Daftar Isi:
- viii, 69 hlm ; 29 Cm.
- Perfilman pada saat ini semakin berkembang dengan sudut pandang berdasarkan isu yang kontroversial di masyarakat, salah satunya adalah isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender). Fenomena tersebut banyak mengundang sikap pro dan kontra. Film Bulu Mata menceritakan tentang sekelompok transgender atau waria yang berjuang agar diakui identitas dirinya di kota Bieruen, Aceh Utara. Film Bulu Mata meraih Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia dengan kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik 2017. Rumusan masalah penelitian ini adalah dan apa makna tanda yang dimunculkan dan bagaimana identitas diri transgender direpresentasikan dalam film Bulu Mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identitas diri transgender yang direpresentasikan dan menemukan makna dari tanda yang ditujukkan dalam film Bulu Mata. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Semiotika adalah cara untuk menganalisis dan memberikan makna terhadap lambang-lambang yang terdapat dalam sebuah gambar, pesan, dan teks. Menurut Pierce, manusia hanya berpikir dalam tanda. Kunci dari analisa Pierce adalah untuk melihat sebuah tanda dengan konsep relasi triadik yaitu representasement, objek, dan interpretant. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Paradigma konstruktivis melihat berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah yang objektif, tetapi dikonstruksi melalui proses interaksi dalam kelompok, masyarakat, dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data yaitu potongan adegan yang menunjukkan identitas transgender dan melakukan wawancara dengan pihak terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas diri sebagai seorang transgender dalam film Bulu Mata dapat dilihat melalui kepribadian (subjektif) dan peran (objektif). Identitas kepribadian ditunjukkan dari tampilan dan gaya transgender. Sedangkan identitas peran ditunjukkan dari pandangan orang lain melihat transgender dalam film Bulu Mata seperti keluarga, teman dan masyarakat sosial. Film ini juga menunjukkan bahwa adanya advokasi untuk para transgender. Terlihat dari identitas diri yang ditujukan melalui kegiatan yang ditampilkan dan tokoh yang menerima perbedaan identitas dari para transgender. Sisi advokasi ini juga didukung dari pendapat sutradara yang berperan dalam memberikan dukungan kepada kaum transgender untuk berani menceritakan segala problema lewat film. Kata kunci: film, semiotika, transgender, identitas diri
- Rubiyanah, MA.
- --