Melihat Allah dalam pandangan seorang mu'tazili: Al-Qaḍi 'Abd Al-Jabbar
Main Author: | Ita Nurul Faizah |
---|---|
Other Authors: | Arrazy Hasyim |
Format: | bachelorThesis |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jakarta : Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
|
Online Access: |
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/41922 |
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas mengenai teologi Mu‘tazilah, lebih khusus mengenai tokoh Al-Qāḍī ‘Abd al-Jabbār, seorang mantan Asy‘ariyyah yang menjadi tokoh Mu‘tazilah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan konsep melihat Allah menurut Mu‘tazilah. Dalam pembahasan ini dijelaskan pemikiran Mu‘tazilah tentang melihat Allah, khususnya dalam pandangan Al-Qāḍī ‘Abd al-Jabbār. Baginya, melihat Allah adalah suatu hal yang mustahil. Tuhan bersifat immateri, dan tidak akan menjadi jasmani, oleh karena itu rasio mengatakan bahwa kapan pun dan dimana pun Tuhan tidak akan dapat dilihat dengan mata fisik. Al-Qāḍī ‘Abd al-Jabbār menolak sekaligus mengkritik Asy‘ariyyah mengenai kemungkinan melihat Allah dengan dasar yang rasional. Sumber primer dalam penelitian ini adalah salah satu karya Al-Qāḍī ‘Abd al-Jabbār, yaitu Syarḥ Uṣūl al-Khamsah yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan berbagai persoalan yang terkait dengan melihat Allah, kemudian menganalisisnya dengan pendekatan teologis. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kajian pustaka (library research).