Al-Ma'rakah al-adabiyyah bayna taha husein wa mutafa sadiq ar-rafihaula asy-syi al-jahiliy
Main Author: | Zakiyatul mahmudah |
---|---|
Other Authors: | Ahmadi Usman |
Format: | bachelorThesis |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Dirasat Islamiyah
|
Online Access: |
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/41400 |
Daftar Isi:
- Perdebatan ini seputar perihal syair jahily antara dua mazhab sastra; mazhab qadim yaitu Ar Râfi’î dan mazhab jadid yaitu Tâha Husein. Perdebatan sastra seputar syair jahily ini muncul ketika kitab yang berjudul “Fî As Syi’r Al Jâhiliy” diterbitkan pada tahun 1926. Sehingga terjadi pertentangan besar dalam ranah pemikiran sastra dan kritik sastra.
- Perdebatan sastra ini merupakan salah satu perdebatan dari perdebatan sastra antara dua mazhab; mazhab qadim dan mazhab jadid. Perdebatan ini seputar perihal syair jahily antara dua mazhab sastra; mazhab qadim yaitu Ar Râfi’î dan mazhab jadid yaitu Tâha Husein. Perdebatan sastra seputar syair jahily ini muncul ketika kitab yang berjudul “Fî As Syi’r Al Jâhiliy” diterbitkan pada tahun 1926. Sehingga terjadi pertentangan besar dalam ranah pemikiran sastra dan kritik sastra. Dan dari beberapa orang yang terkenal yang menentang pemikiran Tâha Husein yaitu Musthafâ Shâdiq Ar Râfi`î. Dia adalah salah seorang yang mengkritisi buku Thâha Husein di sejumlah artikel, kemudian mengumpulkannya menjadi sebuah buku yang berjudul “Tahta Râyah Al Qur`an; Al Ma’rakah Al Adabiyyah bayna Al Qadîm wa Al Jadîd”. Dan skripsi ini merupakan studi deskriptif, didalamnya menjelaskan tentang latar belakang perdebatan sastra ini, pengaruhnya terhadap sastra dan kritik sastra, dan mengenai landasan-landasan pemikiran Tâha Husein dalam permasalahan ini, serta pendapat Tâha Husein mengenai penisbahan syair arab. Dan skripsi ini memaparkan pendapat-pendapat Tâha Husein dalam kitabnya yang dibagi dalam tiga pokok pembahasan; Pertama, mengenai metode penelitian. Kedua, tentang cerminan kehidupan masyarakat jahiliyah yang tersirat dalam Al Qur’an bukan pada syair jahily. Dan ketiga, mengenai sebab-sebab penisbahan syair. Dan pemaparan ini disertai juga dengan kritik Ar Râfi’I terhadap pendapat Tâha Husein, dalam bukunya “Tahta Râyah Al Qur`an; Al Ma’rakah Al Adabiyyah bayna Al Qadîm wa Al Jadîd”.