Qo'idah al-hal baina al-lughoh al-arabiyyah wa al-lughoh al-indunisiyyah

Main Author: Hilmi Arif
Other Authors: Ahmadi Usman
Format: bachelorThesis
Bahasa: ar
Terbitan: Fakultas Dirasat Islamiyah
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/41289
Daftar Isi:
  • Qo’idah al Hal Baina al Lughoh al ‘Arabiyyah Wa al Lughoh al Indunisiyyah (Dirasah Tahliliyyah Taqobuliyyah). Permasalahan yang dibahas di skripsi ini terkait tentang beberapa persamaan, perbedaan antara “hal” versi bahasa Arab dan bahasa Indonesia dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh mayoritas orang Indonesia saat belajar “hal” pada bahasa Arab.
  • Judul skripsi ini adalah “Qo’idah al Hal Baina al Lughoh al ‘Arabiyyah Wa al Lughoh al Indunisiyyah (Dirasah Tahliliyyah Taqobuliyyah). Permasalahan yang dibahas di skripsi ini terkait tentang beberapa persamaan, perbedaan antara “hal” versi bahasa Arab dan bahasa Indonesia dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh mayoritas orang Indonesia saat belajar “hal” pada bahasa Arab. Menurut bahasa Arab “hal” didefinisikan sebagai isim yang dibaca nashab yang menerangkan beberapa keadaan baik menerangkan keadaan Fail (subjek), menerangkan keadaan Maf’ul (objek) dan menerangkan keduanya yakni Fail dan Maf’ul secara bersama-sama, berbeda dengan “hal” pada bahasa Indonesia. Hal pada bahasa indonesia bisa menjelaskan dan menerangkan perkara yang lebih banyak daripada “hal” pada bahasa Arab. Pembahasan “hal” pada bahasa Arab mempuanyai satu bab khusus pada pembelajaran ilmu nahwu, sedangkan “hal” pada bahasa Indonesia tidak ada pembahasa khusus pada ilmu nahwu, akan tetapi pada pembelajaran bahasa Indonesia biasanya disebut “adverbia”. Apabila kita membandingkan antara “hal” pada bahasa Arab dan hal” pada bahasa Indonesia maka akan kita temukan bahwa “hal” pada bahasa Indonesia terkadang masuk pada bab Taukid, Tamyiz, Badal atau isim Tafdhil pada pembahasan ilmu Nahwu yang mana itu tidak termasuk “hal” pada bahasa Arab yang sudah diterangkan dan dijelaskan secara detail pada skripsi ini.