Keterlibatan Indonesia Dalam Pasukan Operasi Pengawasan-Perdamaian PBB Pada Konflik Israel-Hezbullah di Lebanon 2006-2014
Main Author: | Cecep Supardi |
---|---|
Other Authors: | Robi Sugara |
Format: | bachelorThesis |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/40966 |
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas tentang alasan yang menyebabkan keterlibatan Indonesia dalam pasukan operasi pengawasan-perdamaian PBB pada konflik Israel-Hezbullah di Lebanon 2006-2014. Meski permasalahan Indonesia pada 2006 terkait dengan penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditinjau dari anggaran pertahanan namun Indonesia tetap berperan aktif dalam misi perdamaian dunia yang di usung PBB ke Lebanon. keterlibatan Indonesia dalam pasukan pemeliharaan perdamaian PBB yang didasari oleh semangat pembukaan UUD 1945 khususnya alinea ke-IV tentang komitmen Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Komitmen tersebut tercerminkan di dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas-aktif, khususnya dalam hal upaya Indonesia untuk turut berperan aktif menjaga keamanan dan perdamaian internasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis mengenai keterlibatan Indonesia dalam pengiriman pasukan operasi pengawasan-perdamaian PBB pada konflik Israel-Hezbullah di Lebanon 2006-2014. Metodologi penelitian yang digunakan penulis yaitu metode penelitian kualitatif yang meliputi focus groups, penelitian berbasis internet, penelitian berbasis dokumen atau arsip (archival and document-based research). Dalam menganalisis kerangka teori penelitian ini penulis mengunakan analisis kebijakan luar negeri dan konsep kepentingan nasional. Keterlibatan Indonesia dalam pasukan operasi pengawasan-perdamaian PBB pada konflik Israel-Hezbullah atas dasar kebijakan luar negeri dan kepentingan nasional Indonesia yang akan dicapai pada konflik Isreal-Hizbullah di Lebanon. Keterlibatan Indonesia dalam misi perdamian pada konflik Israel- Hezbullah di Lebanon, ada empat komponen gagasan kebijakan luar negeri Indonesia untuk kepentingan nasional dari temuan penelitian ini yaitu (1) Orientasi kebijakan luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempunyai konsep thousand friends-zero enemy untuk menggambarkan orientasi, sikap, dan tingkah laku Indonesia dalam kondisi internasional yang menurut istilah presiden SBY navigating a turbulent ocean. (2) Peran nasional atas dukungan dari Komisi I DPR RI, Kementerian Pertahanan RI, Panglima TNI, Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Keuangan RI. (3) Tujuan nasional terdiri dari esistensi militer Indonesia di dunia Internasional melalui prestasi pasukan Kontingen Garuda, alutsista Indonesia di dunia Internasional dan perdagangan Indonesia surplus. (4) Tindakan nasional yaitu atas dasar Keputusan Presiden RI nomor 15 tahun 2006 tanggal 9 September 2006 tentang pengiriman pasukan pemelihara perdamaian di Lebanon Selatan dan Peraturan Presiden RI nomor 85 tahun 2011 tanggal 29 November 2011 tentang Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian (TKMPP).